Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Terminal Pulogadung, Calo dan Petugas PO Nakal Sulit Dibedakan

Kompas.com - 08/08/2013, 04:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Tim Keamanan I Terminal Antar Kota Antar Provinsi Pulogadung, Jakarta Timur, Z. Sanudin mengungkapkan pihaknya sulit membedakan calo tiket dengan petugas resmi perusahaan otobus (PO) di terminal tersebut.

"Kami menyiapkan tim aparat gabungan dari segala unsur untuk memberi keamanan pada pemudik, dan pemudik dapat langsung melaporkan jika ada tindakan penipuan atau apa pun yang tidak mengenakkan," ujar Sanudin di Terminal Pulogadung Jakarta Timur pada Rabu.

Menurut Sanudin, laporan keluhan mengenai keamanan dan kenyamanan penumpang di Terminal tersebut hingga H-1, Rabu (7/8) masih minim, meskipun pada Jumat (2/8) yang lalu Pos Pengamanan Terminal tersebut mencatat terjadinya tindakan penipuan menyangkut tiket.

"Kami melalui pengeras suara juga mengimbau pada pemudik untuk berhati-hati dan melaporkan kepada petugas jika terdapat kejadian yang mengarah pada kriminalitas atau pemaksaan," ujarnya.

Kepala Pos Pengamanan Terminal Bus Pulogadung Inspektur Polisi Satu Aston Edward Sinaga, sebelumnya, mengatakan pada Jumat terjadi penipuan dengan modus penawaran tiket oleh pihak yang tidak bertanggung jawab kepada penumpang.

"Mereka menawarkan tiket yang tujuannya berbeda. Contohnya  pihak penipu tersebut menawarkan tiket Wonosobo, tapi setelah diperiksa oleh penumpang tujuannya bukan ke sana melainkan daerah lain," ujarnya.

Menurut dia, setelah menerima pengaduan tersebut pihaknya langsung mendatangi PO bus untuk menyelesaikan masalahnya.

Sejumlah pemudik juga mengeluhkan pengamanan di Terminal seluas 3,5 hektare tersebut. Salah satu pemudik  dengan tujuan Yogyakarta, Subagio, kesal dengan tindakan penjual tiket bus berseragam salah satu PO yang memaksa dirinya untuk membeli tiket tersebut.

"Baru datang dan sampai di Terminal Pulogadung saya langsung ditanyakan tujuan pulang kampung, dan memaksa saya untuk menggunakan busnya, padahal itu bukan tujuan saya," ujarnya.

Ia mengkhawatirkan jika masuk ke dalam terminal akan berhadapan dengan calo ataupun pegawai PO yang menawarkan harga karcis lebih tinggi.

"Saya kurang yakin dengan keamanan Terminal Pulogadung yang banyak calo dan pegawai PO di mana mereka memaksa untuk membeli tiket. Sudah pasti mereka menjual tiket dengan harga mahal. Tiket dengan harga Rp100 ribu bisa dijual Rp200-250 ribu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com