JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada seluruh wali kota di Jakarta untuk mencari tempat yang akan digunakan sebagai pasar malam. Pasar itu akan digunakan untuk para pedagang kaki lima.
"Kita mulai perintahkan wali kota untuk mencari jalan-jalan yang pada malam hari bisa ditutup untuk menjadi pasar malam," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (12/8/2013).
Ia mengatakan, penugasan itu dilakukan karena wali kota paling mengetahui keadaan di wilayahnya. Jalan yang akan digunakan untuk lokasi pasar malam itu, selain strategis, juga harus luas untuk menampung kendaraan yang diparkir oleh pengunjung.
Basuki mencontohkan pasar malam yang akan digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Pasar malam ini akan dibuka mulai September 2013.
"Pasar malam ini akan membuat Jakarta lebih hidup. Jadi, bukan kami anti-PKL, tapi kami ingin tetap sirkulasi ekonomi jalan," kata Basuki.
Beberapa waktu lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa Pemprov DKI akan menyelenggarakan Jakarta Night Market (JNM) di Jalan Medan Merdeka Selatan. JNM akan menjadi ruang usaha bagi industri rumah tangga dan PKL. Peserta JNM akan diseleksi menjadi 500-600 peserta. Selain akan menyediakan produk kuliner, JNM juga akan menyediakan produk-produk kreatif usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta.
Sebagai permulaan, JNM akan diselenggarakan setiap Sabtu malam. Setiap pedagang yang mendirikan stan di pasar malam itu dikenakan retribusi kebersihan sebesar Rp 5.000. Jika menggunakan tenda, pedagang diharuskan membayar ongkos Rp 50.000 dalam sekali penyelenggaraan. Jika tidak menggunakan tenda, pedagang cukup membayar Rp 15.000 tiap penyelenggaraan. Pedagang itu akan dirotasi setiap enam bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.