Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miing Ingin Sejajarkan Tangerang dengan Istanbul, Dubai, dan Jeddah

Kompas.com - 14/08/2013, 13:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Calon wali kota Tangerang Tubagus Dedi Gumelar ingin menjadikan Kota Tangerang sebagai kota berkelas dunia yang berakhlak mulia atau akhlakul karimah. Pria yang kerap disapa Miing itu ingin menyejajarkan Tangerang dengan kota-kota mancanegara, seperti Istanbul di Turki, Dubai di Uni Emirat Arab, dan Jeddah di Arab Saudi.

"Ada pertanyaan di luar, Miing mau menjadikan kota dunia, bagaimana dengan akhlakul karimah? Justru saya ingin menjadikan kota dunia dengan akhlakul karimah dan banyak kota dunia yang berakhlakul karimah, seperti di Istanbul, Dubai, Jeddah," katanya dalam penyampaian visi misi dalam rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD Kota Tangerang, Rabu (14/8/2013).

Menurut Miing, Kota Tangerang merupakan kota yang miskin sumber daya alam. Kota Tangerang tidak memiliki gunung, laut, hutan, perkebunan, maupun pertambangan. Untuk itulah, satu-satunya cara untuk maju adalah menjadikan Kota Tangerang sebagai kota dunia yang menawarkan jasa dan pariwisata.

Kota Tangerang saat ini, kata Miing, telah memiliki modal untuk menjadi kota dunia karena menjadi pintu gerbang internasional dengan adanya Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun, selama ini, potensi itu belum dimaksimalkan.

Untuk mewujudkan Tangerang sebagai kota berkelas dunia, Miing akan memulai dengan melakukan program-program untuk memberdayakan dan memajukan masyarakat di berbagai bidang, seperti di bidang sosial, kesehatan, dan pendidikan. Dia akan melanjutkan dan memperbaiki program yang telah berjalan sejauh ini.

"Masyarakat kota dunia baru akan maju jika menaati peraturan. Jangan menganggap melanggar peraturan yang dibuat manusia berarti tidak berdosa. Bagaimana akhlakul karimah jika ada lampu merah nyelonong, lawan arah, buang sampah sembarangan," ujarnya.

Miing menyampaikan visi misinya selama 30 menit. Dengan didampingi wakilnya, Suratno Abu Bakar, Miing memberikan paparan selama 25 menit, sedangkan Suratno selama 5 menit.

Sidang paripurna istimewa tersebut diikuti oleh para anggota DPRD, Musyawarah Pimpinan Daerah, tokoh masyarakat, seluruh camat dan lurah se-kota Tangerang, Panitia Pengawas Pemilu, dan para pimpinan partai politik di Kota Tangerang. Wali Kota Tangerang Wahidin Halim tidak hadir dalam acara tersebut dan diwakili oleh pelaksana harian Sekretaris Daerah Kota Tangerang Mohammad Rakhmansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com