JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa bersalah telah menggunakan nama Ahok Center untuk relawan-relawannya dalam Center For Democracy and Transparency (CDT) di Apartemen Juanda, Jakarta Pusat. Dengan nama itu, menurut dia, jadi tak sedikit yang memanfaatkannya.
"Kalau memang seandainya saya mau, saya itu bodoh banget mengapa pakai nama Ahok Center, sekarang malah dipelesetin," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Ia menjelaskan bahwa barang bantuan kegiatan corporate social responsibility atau CSR perusahaan akan langsung diserahkan kepada dinas terkait. Hal itu dilakukan untuk kelancaran program unggulan Pemprov DKI.
Basuki menyebutkan, nama Ahok Center tak pernah ia gunakan sebagai nama yayasan yang didirikan olehnya pada 2007 itu. Nama Ahok Center hanyalah sebutan oleh sebagian masyarakat agar lebih mudah menyebutnya.Anggota Ahok Center itu, kata Basuki, merupakan kumpulan relawan pemenangan Jokowi-Basuki saat maju menjadi pasangan cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2012. Basuki berani menjamin bahwa lembaga yang bergerak dalam bidang sosial itu sama sekali tidak berhubungan dengan pengelolaan CSR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.