Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Tanah Abang yang Tertata, Pasar Lain?

Kompas.com - 27/08/2013, 06:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Penataan pedagang kaki lima di sejumlah tempat di Jakarta masih menghadapi sejumlah kendala, seperti yang terjadi di Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur. Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan penertiban PKL yang melanggar aturan.

Sampai Senin (26/8/2013), hari terakhir pendaftaran PKL Gembrong masuk ke Pasar Gembrong, Cipinang Besar, hanya 86 pedagang yang tercatat mendaftar. Padahal, jumlah PKL Gembrong ada sekitar 211 pedagang.

”Memang jumlah pendaftar masih 86 orang. Namun, pengundian penempatan kios di Pasar Gembrong, Cipinang Besar, tetap dilaksanakan pada Kamis (29/8) dan Jumat (30/8) mendatang. Proses penertiban PKL Pasar Gembrong selanjutnya akan tetap berjalan,” kata Camat Jatinegara Syofian.

Sejak ratusan PKL Gembrong ditertibkan hampir dua bulan terakhir ini, para PKL yang semula menempati badan jalan mulai hanya berdagang di trotoar. Namun, targetnya harus bersih dari PKL dan parkir kendaraan pengunjung yang berada di jalan di kawasan Gembrong.

Sementara ini, penertiban parkir tersebut belum dapat dilakukan. Akan tetapi, begitu tanggal penertiban diputuskan, ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Mirza Aryadi, pihaknya segera melakukan penertiban parkir.

Tanah Abang

Di Tanah Abang, PKL yang ada Pasar Blok G mulai menata barang dagangan mereka. Aktivitas perdagangan belum seramai yang diharapkan. ”Sebagian barang dagangan ini barang lama, sisa stok sebelum Lebaran,” kata Eti, bekas PKL yang kini menempati kios di lantai 4 Pasar Blok G.

Keramaian di pasar itu biasanya mulai terjadi pukul 16.00. Muhmin, pedagang pakaian di Blok G, berharap pasar tersebut bisa ramai setelah datang pedagang baru. Harapannya, tidak ada lagi pedagang yang kembali berjualan di jalan.

Pantauan Kompas, arus lalu lintas kendaraan di seputar Pasar Blok G belum bebas dari kemacetan. Meskipun PKL tidak lagi berjualan di jalan, angkutan umum tetap mengetem di sepanjang jalan sehingga arus lalu lintas tersendat.

Kota Tua dan Kebayoran

Di Jakarta Barat, Wali Kota Fatahillah menyerahkan bantuan 260 gerobak gratis dari sejumlah perusahaan melalui mekanisme CSR (tanggung jawab sosial perusahaan). Namun, sesaat setelah menerima bantuan gerobak, PKL Taman Fatahillah mendatangi Balaikota Jakarta. Mereka meminta pemerintah menata semua PKL. Saat ini masih ada 490 PKL yang belum mendapat fasilitas berjualan. ”Kami minta agar semua PKL bisa ditata. Terima kasih, sebagian dari kami mendapat bantuan gerobak,” kata Fajar Santosa (24), perwakilan PKL, di Balaikota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, gerobak diberikan hanya kepada PKL terdata. ”Kalau diberi, pasti tambah banyak yang meminta (gerobak). Semua sudah sesuai dengan hitungan, seperti kami tidak menghitung saja. Dari awal sudah dihitung. Kalau jadi beranak pinak, ya, bagaimana,” ujar Jokowi.

Sementara itu, PKL di sekitar Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kini menunggu realisasi kebijakan Pemprov yang ingin menertibkan kawasan itu. Beberapa pasar di kawasan Kebayoran Lama, termasuk Pasar Bata Putih dan Pasar Cipulir, menjadi pilihan tempat relokasi PKL Kebayoran Lama. Penertiban di Kebayoran Lama memang merupakan target penertiban selanjutnya. (ART/NEL/FRO/WIN/NDY/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com