Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Digusur, Stasiun Bogor Bisa Tampung Ribuan Kendaraan

Kompas.com - 27/08/2013, 14:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat telah memiliki fasilitas park and ride setelah penertiban pedagang kios yang dilakukan PT KAI dalam sembilan bulan belakangan ini. Lahan sekitar 1,3 hektar di stasiun tersebut dapat menampung ribuan kendaraan.

"Untuk motor sekitar 2.900, mobil bisa 300-400," ungkap Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya di Stasiun Bogor, Selasa (27/8/2013).

Sukendar menjelaskan, Stasiun Bogor ditertibkan melalui dua tahap, yang pertama pada 27 Desember 2012 dan yang kedua pada 6 Juni 2013. Stasiun ini menjadi satu dari 64 stasiun yang ditertibkan dari kios pedagang oleh PT KAI dari kurun sejak penertiban pertama di Stasiun Depok Baru pada 10 Desember 2012, hingga penertiban terakhir di Stasiun Cikini pada 22 Agustus 2013.

"Untuk Stasiun Bogor, ada sekitar 110 kios yang ditertibkan," jelasnya.

Dengan tersedianya lahan parkir ini, kata Sukendar, pemilik kendaraan pribadi dari kota-kota satelit Jakarta seperti dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dapat memarkirkan kendaraannya di stasiun. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan dengan naik KRL Commuter Line.

"Target kita kan juga agar kemacetan di Kota Jakarta dapat berkurang," katanya.

Saat ini, lanjut Sukendar, ada 585 perjalanan KRL Commuter Line dengan rata-rata sekitar 550 ribu penumpang per harinya. Ditargetkan pada 2018, KRL Commuter Line dapat mengangkut 1,2 juta penumpang dengan sekitar 900 perjalanan setiap harinya.

"Kereta akan ditambah terus untuk mengurai kepadatan penumpang di pagi hari dan sore hari. Target kita ingin menjadikan KRL menjadi pilihan transportasi utama di Jabodetabek," ucapnya.

Penertiban di stasiun-stasiun sejalan dengan Perpres No 83 Tahun 2011 dan UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menugaskan PT KAI untuk meningkatkan prasarana dan sarana kereta di jalur lingkar Jabodetabek dan kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com