Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani Tidak Bisa Dipidana atas Kasus Dul

Kompas.com - 09/09/2013, 15:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Dhani dinilai lalai mengawasi Dul yang berusia 13 tahun tetapi sudah mengendarai kendaraan yang mengakibatkan kecelakaan di Tol Jagorawi dan menewaskan enam orang. Meski begitu, dia tidak bisa dipidana atas perbuatan putra bungsunya tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, tanggung jawab perkara kasus tersebut tetap ada pada Dul sebagai orang yang melakukan perbuatan.

"Dalam Undang-Undang Lalu Lintas tidak ada kewajiban pidana dilimpahkan kepada orang lain. Tetap yang melakukan yang bertanggung jawab," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/9/2013).

Terkait pemberian izin pemakaian kendaraan untuk anak di bawah umur, kepolisian akan memanggil orangtua Dul, yakni Ahmad Dhani. Selain itu, pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap Dul, meski masih menunggu kondisi kesehatan yang bersangkutan untuk memungkinkan bisa diperiksa petugas. Hal ini untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rangkaian kecelakaan itu sendiri.

"Mengenai pemberian izin kepada anak di bawah umur itu yang akan didalami dari orangtuanya. Kedua, berkaitan dengan beberapa saat sebelum terjadi kecelakaan," ujar Rikwanto.

"Bila kedua orangtuanya sudah diperiksa, akan ada gambaran bagaimana perlakuan mereka terhadap putranya. Dalam kaitan mengemudikan kendaraan, apakah memang ada pembiaran atau merestui atau memang anak ini mencuri-curi (tanpa izin)," ujar Rikwanto.

Dul mengalami kecelakaan di KM 8+200 Tol Jagorawi pada Minggu (8/9/2013) dini hari, sekitar pukul 00.45. Mobil tersebut menabrak Daihatsu Gran Max, yang kemudian menabrak Toyota Avanza.

Kecelakaan maut itu menewaskan enam penumpang Gran Max, yaitu Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45). Korban luka berat berjumlah sembilan orang, yaitu Ahmad Abdul Qodir Jaelani, Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com