Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Ada Kejahatan, Warga Malah Takut Melapor ke Polisi

Kompas.com - 16/09/2013, 16:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Alsadad Rudi Sebuah bedeng yang menjadi lokasi penyekapan dan penganiayaan terhadap H (47), seorang wanita pedagang kopi asongan di Jalan Jakarta-Tangerang, tak jauh dari pintu tol Kebon Jeruk 2, tepat di sebelah apartemen Kedoya Elok, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (16/9/2013)


JAKARTA, KOMPAS.com
— Lokasi penyekapan dan penyiksaan terhadap H (47), seorang wanita pedagang kopi asongan, sebenarnya berada di lokasi keramaian. Tempat kejadian perkara (TKP) terletak di tepi Jalan Jakarta-Tangerang, tak jauh dari pintu Tol Kebon Jeruk 2, tepat di samping Apartemen Kedoya Elok, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun anehnya, banyak warga sekitar yang tidak mengetahui peristiwa tersebut. Adapun warga yang sempat mengetahuinya, tetapi malah takut melapor aksi bejat itu ke pihak polisi.

Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengky Heriyadi mengungkapkan, ada seorang saksi yang pernah mendengar bunyi rintihan penyiksaan di TKP, tetapi karena takut, dia tak langsung melaporkan kejadian tersebut.

"Ibu-ibu ada yang dengar katanya ada suara-suara penyiksaan di TKP, tapi dia tidak mau melapor, bilangnya ketakutan," kata Hengky di Mapolres Metro Jakarta Barar, Senin (16/9/2013).

Mengenai lokasi kejadian, Hengky mengatakan bahwa bedeng-bedeng di kawasan tersebut rawan untuk dijadikan tempat tindak kejahatan. Untuk itu, Polres Metro Jakarta Barat akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Penertiban dan Perizinan Bangunan Jakarta Barat untuk membongkar bangunan liar tersebut.

Sementara itu, Hengky mengimbau kepada masyarakat agar jangan takut untuk melaporkan ke polisi apabila melihat atau mendengar gejala-gejala kriminalitas di sekitarnya.

"Makanya, kami imbau jika menemukan adanya tindak kriminal atau unsur kekerasan segera laporkan," tegasnya.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di kawasan sekitar lokasi kejadian, banyak pedagang asongan di sekitar pintu Tol Kebon Jeruk 2, Jakarta Barat, mengaku tidak tahu tentang adanya penyekapan dan penyiksaan terhadap H, yang notabene rekan seprofesi mereka, di bedeng yang hanya terletak 50 meter dari tempat mereka berjualan.

Sementara di depan bedeng yang menjadi lokasi penyiksaan merupakan warung makan. Informasi yang dihimpun di lapangan, pemilik warung makan tersebut juga tidak mengetahui perihal peristiwa yang dialami oleh H.

Meski tidak diberi garis polisi seperti bedeng yang ada di belakangnya, saat ini warung makan tersebut untuk sementara tutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com