JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang perajin kayu, Tomi Ruhiyat (28), ditemukan tewas dengan luka gosong pada bagian dada sebelah kiri di tempatnya bekerja, "Ovo Trio Furniture and Interior", di kawasan Jalan Raya Kalimalang, Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2013).
Tomi diduga tersengat listrik dari mesin pengukir kayu yang baru pertama kali digunakannya untuk belajar mengukir.
Joni Efendi (46), atasan Tomi, menuturkan, sebelum belajar mengukir kayu menggunakan mesin, korban selama setahun bekerja di tempatnya bertugas menghaluskan kayu yang sudah diukir. Tidak ada seorang pun yang mengetahui peristiwa tersebut. Tomi diduga tewas tersengat listrik dari kabel yang terkelupas.
"Kabel itu mungkin kena dadanya dan membuatnya terpental. Awalnya kerja korban hanya finishing dengan amplas, dan tadi itu dia mau belajar ukir kayu," kata Joni, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (19/9/2013) malam.
Joni menambahkan, Tomi diduga tewas tersengat listrik sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, jasadnya baru diketahui oleh salah seorang rekan korban sekitar pukul 17.00 WIB. "Ada temannya yang datang, dan melihat dia sudah tergeletak dengan dadanya yang sudah gosong," jelasnya.
Herman (48), salah seorang warga sekitar, mengungkapkan, dirinya kerap melihat para perajin kayu menaruh kabel mesin pengukir di leher mereka. Hal itu diduga yang menjadi penyebab korban tersengat listrik dari kabel yang sudah terkelupas.
"Memang yang kerja di sana sering ngelilitin kabel di leher mereka. Biar enggak ribet kalau lagi kerja," ujar Herman.
Dengan menggunakan mobil Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah Tomi dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.
Kasus ini selanjutnya ditangani Polsek Jatinegara. Peristiwa ini membuat kemacetan di Jalan Raya Kalimalang baik yang mengarah ke Jakarta maupun ke Bekasi semakin bertambah. Lokasi kejadian dikerubungi warga sekitar dan pengendara yang penasaran ingin melihat peristiwa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.