Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Memimpin Jakarta Lebih Mudah Dibanding Belitung

Kompas.com - 21/09/2013, 15:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Bagi Basuki Tjahaja Purnama, memimpin Jakarta lebih mudah dibanding memimpin Belitung. Hal itu, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, karena jumlah orang yang memiliki pendidikan tinggi di Jakarta jauh lebih banyak daripada di Belitung.

Basuki mengibaratkan, jika bertemu sepuluh warga Belitung, maka delapannya berpendidikan di bawah dia. Sementara di Jakarta, dari sepuluh orang, maka delapan di antaranya merupakan orang yang memiliki pendidikan di atas dia.

"Kalau di Belitung, saya harus lebih banyak belajar. Kalau di Jakarta, karena bertemu profesor dan doktor, maka tidak perlu lagi belajar, tapi kita hanya perlu mendengarkan," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Kanisius Education Fair di SMA Kolese Kanisius, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2013).

Karena itu, lanjut mantan Bupati Belitung Timur ini, yang dibutuhkan dalam memimpin Jakarta hanyalah keberanian. Dengan keberanian, problem akut yang ada di Jakarta selama ini akan dapat diatasi.

Dia pun mencontohkan penertiban yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Pasar Tanah Abang dan Waduk Pluit. Menurutnya, di dua tempat tersebut, penertiban berhasil karena adanya keberanian.

"Jadi di Jakarta hanya perlu latihan otot, enggak perlu otak lagi. Otot jantung, otot saraf, sama otot tangan dan kaki, supaya kalau berlari menyelamatkan diri masih kuat," candanya.

Kanisius Education Fair merupakan acara rutin tahunan yang dilaksanakan di SMA Kolese Kanisius. Untuk tahun ini, acara dilaksanakan pada Sabtu (14/9/2013) dengan pembicara Rhenald Kasali, Sabtu (20/9/2013) dengan pembicara Basuki Tjahaja Purnama, dan Minggu (21/9/2013) dengan pembicara Merry Riana (Pendiri Merry Riana Organization) dan Ratih Ibrahim (Psikolog). Basuki menjadi pembicara untuk sesi acara yang bertemakan kepemimpinan.

Acara diikuti oleh seluruh pelajar SMA Kolese Kanisius beserta wali murid kelas XII, serta pelajar dari sekolah lainnya. Acara ini bertujuan membantu memberi gambaran para peserta didik tentang bidang studi dan perguruan tinggi yang tepat, guna mengembangkan minat dan bakat sesuai kemampuan yang dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com