Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Heran, UN SD Dimintai Rp 300.000

Kompas.com - 23/09/2013, 11:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— ATN, orangtua seorang siswa yang bersekolah di salah satu SD swasta di kawasan Matraman, Jakarta Timur, mengaku telah dimintai uang untuk biaya ujian nasional dan try out. Untuk UN dikenakan Rp 300.000 per anak, sementara untuk try out Rp 250.000.

ATN mengaku memiliki bukti atas semua pembiayaan tersebut. Menurut dia, kejadian seperti itu telah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya. Sementara yang diketahui, seharusnya tidak dikenakan biaya.

"Ujian nasional itu gratis dong seharusnya, kan dari pemerintah. Masak tiap siswa dikenakan Rp 300.000 untuk soal dan macam lainnya," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (22/9/2013).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan telah mengeluarkan instruksi untuk sekolah melakukan try out agar hasil UN menjadi bagus. Namun, dia tidak menyampaikan instruksi tentang biaya pelaksanaan try out.

Kemudian Taufik menjelaskan, selama menghadapi UN, semua SD melakukan try out antara enam hingga delapan kali. Di antara itu, try out resmi dari Dinas Pendidikan hanya dilaksanakan sekali dan bebas biaya karena telah dibiayai oleh APBD DKI. Untuk pelaksanaan try out yang lain, dilakukan oleh Sudin Pendidikan DKI, kecamatan, Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (FK3S), sanggar, dan sekolah itu sendiri.

"Untuk pelakanaan try out tersebut didanai secara bersama oleh sekolah dan dananya dikelola oleh FK3S," kata Taufik.

Besar dana tiap peserta didik untuk melaksanakan try out itu, lanjutnya, sedang ditelusuri.

Mantan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI itu memberikan gambaran, biaya try out di tingkat SMK yang pembiayaannya di luar APBD sebesar Rp 10.000 per try out. Dana tersebut, kata dia, dikelola oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (K3SK). K3SK merupakan lembaga resmi. Di SD, lembaga itu bernama FK3S. Lembaga itu merupakan asosiasi kepala sekolah.

Sementara untuk SMP, nama asosiasinya adalah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, dan untuk SMA nama asosiasinya adalah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA.

Isu pelaksanaan try out di SD swasta daerah Matraman itu, lanjutnya, perlu diteliti kembali dengan obyektif dan akurat. Menurut Taufik, apabila disebutkan ada petugas dari Dinas Pendidikan, sebaiknya ATN menyebutkan siapa nama petugas Dinas Pendidikan DKI dan apa jabatannya.

Ia juga mengimbau kepada kepala sekolah untuk memberikan data secara jelas dan menyampaikan rincian pembiayaannya dengan akurat serta tanda terimanya. Sekolah swasta, ujarnya, memiliki keleluasaan dalam partisipasi orangtua, walau sekolahnya sudah menerima dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu, menurut Taufik, pihak kepala sekolah yang dapat memberikan jawaban atas permasalahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com