Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Bank Sampah Pemkot Tangerang Terancam Gagal

Kompas.com - 31/10/2013, 08:43 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com -- Program bank sampah yang dibangun Pemerintah Kota Tangerang tahun anggaran 2011/2016 tak berjalan mulus. Memasuki tahun ketiga atau dua bulan menjelang akhir tahun anggaran 2013, jumlah bank sampah yang terbangun baru 120 bank sampah dari rencana 1.000 bank sampah. Sebanyak 95 bank sampah berfungsi, sementara sisanya tak terkelola baik.

"Program bank sampah belum optimal karena masyarakat belum menganggap penting pengolahan sampah di lingkungan masing-masing. Mereka belum memiliki kesadaran mengolah sampahnya sendiri. Kebiasaan mereka masih membuang sampah di sungai dan di sembarang tempat,” kata Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Agus Sudrajat, di Kota Tangerang, Rabu (30/10).

Agus mengatakan, pihaknya telah memberikan stimulan dalam program tersebut dengan pemberian alat pemilahan dan timbangan. Akan tetapi, tetap saja masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran mengolah sampah. Upaya membudayakan buang sampah atau mengelola sampah di masyarakat belum berjalan baik.

Tidak berminat

Sejauh ini, lanjut Agus, program bank sampah tidak ada peningkatan. Padahal, Pemkot Tangerang sudah menganggarkan Rp 2 miliar.

Agus menuturkan, masyarakat tidak berminat meminta wilayahnya didirikan bank sampah untuk mengurangi timbunan sampah.

Seperti diketahui, program 1.000 bank sampah dibangun di tingkat RT/RW, sekolah, dan kantor Pemkot yang dikelola warga setempat.

Kehadiran bank sampah bertujuan agar sampah tidak perlu dibuang ke TPA.

Penggunaan bank sampah guna mereduksi sampah sehingga bisa menekan volume sampah yang dihasilkan masyarakat. Jika sampah yang dihasilkan masyarakat tidak direduksi, akan meningkatkan volume sampah yang dibuang ke TPA Rawakucing.

Anggota DPRD Kota Tangerang, Aulia Epria Kembara, mengatakan, butuh kesabaran dari DKPP untuk menghadapi sikap dan kebiasaan warga yang belum peduli dengan pengolahan sampah.

”Program ini tidak boleh dikatakan gagal dan harus terus dilanjutkan. Memang sekarang ini masih terkendala. Sebab, mengubah perilaku masyarakat menjadi peduli akan lingkungan dengan mengelola sampahnya membutuhkan proses yang lama,” ujar Aulia.

Aulia membenarkan, program 1.000 bank sampah sudah dimulai sejak tahun 2011 diawali dengan mempersiapkan fasilitator dan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang sudah sadar akan sampah. Selanjutnya, mulai tahun 2012 mulai dibangun bank sampah dengan swadaya masyarakat.

Menurut Aulia, program ini masih harus diteruskan hingga tahun 2016. Jika sudah ada kesadaran warga, Aulia menyakini kalau program 1.000 bank sampah akan terealisasi dan sampah di Kota Tangerang dapat teratasi. Masyarakat juga mendapat manfaat, seperti lingkungan bersih, subur, dan pendapatan ekonomi keluarga meningkat.

Salah satu bank sampah yang sudah menghasilkan, kata Aulia, di Karawaci, di mana sampah dari rumah tangga tidak ada lagi. Sampah organik dijadikan kompos dan sampah anorganik dijadikan kerajinan tangan. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com