Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Waduk Sunter Selatan, Jokowi Belum Berniat Bongkar Permukiman Liar

Kompas.com - 06/11/2013, 18:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau proses normalisasi di dua waduk, yakni Waduk Sunter Selatan dan Waduk Sunter Utara, Pademangan, Jakarta Utara, pada Rabu (6/11/2013) siang.

Dari dua waduk tersebut, Waduk Sunter Selatan yang sebagian lahannya telah dipenuhi permukiman penduduk telah padat dan kumuh sejak lama.

Kepada Jokowi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengungkapkan, dari total waduk seluas 30 hektar, hanya 20 persen yang berfungsi sebagai kawasan tangkapan air, 10 persen luas sisanya dikuasai oleh permukiman kumuh.

Jokowi pun mengaku belum mendapatkan solusi jika hendak merelokasi warga. "Sekarang, gimana mau relokasi, wong rusun penuh semua, mau dipindah ke mana mereka?" ujar Jokowi.

Satu-satunya jalan, lanjut Jokowi, proyek normalisasi berupa pengerukan dan penataan kawasan ruang terbuka hijau waduk tersebut tetap dilakukan tanpa mengganggu permukiman yang ada.

Setelah pembangunan rumah susun sewa rampung, kata Jokowi, barulah Pemprov DKI Jakarta akan merelokasi warga ke lokasi baru tersebut.

Berbeda dengan kondisi Waduk Sunter Selatan, Waduk Sunter Utara yang memiliki luas 9 hektar justru tidak dipenuhi permukiman liar. 

Jokowi mengungkapkan, normalisasi kedua waduk tersebut adalah salah satu upaya antisipasi banjir di Jakarta. Normalisasi dua waduk tersebut pun diprediksi rampung awal Januari 2014 yang akan datang.

Dengan demikian, ia yakin banjir di DKI bisa diminalisasi. "Coba bayangkan, berpuluh-puluh tahun ini enggak pernah dikeruk. Sekarang kedalamannya dua meter, mau kita keruk menjadi lima meter. Minimal mengurangi banjir di utara dan pusat," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com