Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Megawati, dan Puan Tanam Salak di Condet

Kompas.com - 10/11/2013, 11:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Megawati Soekarno Putri dan juga Puan Maharani meninjau wilayah percontohan Konservasi Ciliwung di Saung Komunitas Ciliwung-Condet, Jalan Munggung Raya nomor 6, Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013). Ketiganya berkesempatan menanam langsung bibit salak condet yang keberadaannya sudah menurun dan terancam punah.

Menurut pantauan Kompas.com, setelah tiba, Jokowi bersama Megawati dan juga Puan Maharani langsung menuruni pinggiran Sungai Ciliwung yang berdekatan dengan lokasi Komunitas Ciliwung Condet tersebut. Mereka lalu menanam bibit salak persis di tepi pinggiran kali Ciliwung. Ketiganya sempat berkeliling di sekitar area sebelum sampai di panggung.

Ketua I Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Michael Sumarijanto yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menuturkan pihaknya mendukung pengembalian budi daya tumbuhan di sana, seperti salak Condet yang terancam punah keberadaannya.

"Kita akan kembalikan Salak Condet yang kita banggakan itu," kata Michael, ketika memberikan sambutannya, Minggu siang.

Michael mengatakan, YKRI akan membantu dan memberikan dukungan terhadap Komunitas Ciliwung Condet beserta warga di sana dalam pengembangbiakan tanaman seperti salak, dukuh, dan durian condet. Ia mengatakan bahwa pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar daerah lokasi tersebut bisa menjadi kawasan konservasi dan juga dilindungi.

"Lokasi ini perlu kepastian tata ruangnya. Banyak yang ingin caplok jadi real estate," ujar Michael.

Michael mengimbau masyarakat yang hadir dalam kesempatan itu untuk menjaga kawasan Sungai Ciliwung dan lahan di sekitarnya. Apalagi tanah di sana menurutnya telah menurun kualitasnya dan meningkat keasamannya.

"Ph kondisi tanah sudah berubah karena banjir, dan ada sampah plastik juga. Ini kita ingin kembalikan lagi, dan masyarakat harus ikut, jadi kita tidak hanya menyerahkan kepada pemerintah saja," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com