"Belum ada tes urine karena dia (Novi) mengamuk dan loncat-loncat di ruangan. Jadi, kita masih tunggu tindakan kedokteran," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Ramano Yoyol di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
Polisi juga belum meminta keterangan dari model majalah dewasa tersebut. Saat ini, polisi lebih fokus pada obat-obatan yang ditemukan di tas Novi. Untuk mengetahui jenis obatnya, polisi mengirimkannya ke laboratorium untuk diselidiki.
"Obat yang kita temukan itu tidak bisa kita sebutkan itu obat apa. Makanya secara laboratorium kita cek itu obat apa," ujar dia.
Yoyol mengatakan, polisi belum mengetahui apakah Novi mengalami penyakit kejiwaan. Hal tersebut masih dicari tahu oleh dokter yang menanganinya.
"Obatnya apa itu yang kita harus tahu, sakit jiwanya bagaimana kita harus tahu, jadi kita tidak bisa memperlakukan seseorang apabila orang itu tidak sehat. Suatu penyelidikan itu harus diperiksa kesehatannya dulu," tuturnya.
Menurut Yoyol, Novi keluar dari diskotek di kawasan Hayam Wuruk pada pukul 04.00. Dia menyetop taksi, dan berputar-putar tanpa tujuan hingga pukul 09.00.
"Novi habis clubbing dari salah satu diskotek. Dia naik taksi dari pukul 04.00 pagi, muter-muter sampai pukul 09.00, tapi enggak tahu tujuan," kata Yoyol.
Heri, sopir taksi yang ditumpangi Novi, sempat menanyakan tujuan, tetapi Novi terlihat gelisah dan mengatakan tidak tahu hendak ke mana. Karena bingung, Heri membawa Novi ke kantor Polsek Metro Menteng. Dari sana, Novi dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat. Kini dia sudah di Rumah Sakit Ketergantungan Obat di Cibubur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.