Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pusat Enggak Mau Bantu Gas, Ya Kita Pakai Solar CSR

Kompas.com - 27/11/2013, 08:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta akan mendapatkan tambahan bus transjakarta dari hasil tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sejumlah bus transjakarta bantuan CSR itu tidak berbahan bakar gas (BBG), tetapi berbahan bakar solar. Bus-bus itu akan datang pada 2014 mendatang.

"Pemerintah pusat enggak mau juga bantuin gas, ya sudah kita pakai solar sumbangan, CSR," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Menurut Basuki, saat ini diesel sudah banyak yang ramah lingkungan, dan tergolong dalam Euro 2 dan Euro 3. Menurut pria yang biasa disapa Ahok itu, pada era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, pemakaian BBG dipilih karena cadangan gas Indonesia lebih banyak dan BBG lebih ramah lingkungan.

Kemampuan pemerintah pusat, menurutnya, dalam membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) tidak sebanding dengan melimpahnya cadangan gas. Paling tidak, pemerintah pusat membutuhkan waktu tiga tahun untuk membangun sebuah SPBG.

Meski begitu, Basuki tidak menjelaskan secara detail jumlah pasti solar bantuan CSR yang akan datang itu. Namun, ia menegaskan akan mengoperasikannya di jalur bus transjakarta.

Izin Basuki untuk penggunaan bahan bakar solar ini termasuk sebuah "gebrakan". Sebab, penggunaan BBG untuk transportasi massal dan bus transjakarta ini telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 141 Tahun 2007 tentang Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemerintah Daerah, serta Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa semua kendaraan umum harus menggunakan bahan bakar gas.

Bus transjakarta berbahan bakar solar ini akan menjadi bus darurat atau bantuan sehingga pelat nomornya pun akan berwarna merah. "Kita kan mesti beli yang BBG, karena ada perdanya. Ya sudah, gue enggak beli, gue minta CSR semua dan pasang iklan di bus. Lagian penumpang di halte desak-desakan, enggak bakal mau lihat (bus) itu pelat merah atau kuning. Jangankan solar, kalau ada bus isi avtur (bahan bakar pesawat) saja gue isiin supaya warga bisa diangkut," tegas Basuki.

Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen membeli bus transjakarta BBG. Terbukti, sebanyak 656 bus yang akan datang pada Desember mendatang, semuanya berbahan bakar gas. Dahulu, pemerintah enggan membangun SPBG karena DKI hanya memiliki jumlah bus transjakarta yang terbatas. Saat ini, Basuki pun berani menjamin apabila nantinya ratusan bus datang dan beroperasi aktif di jalur bus transjakarta, akan membuat banyak pihak tergugah membangun SPBG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com