"Pemerintah pusat enggak mau juga bantuin gas, ya sudah kita pakai solar sumbangan, CSR," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Menurut Basuki, saat ini diesel sudah banyak yang ramah lingkungan, dan tergolong dalam Euro 2 dan Euro 3. Menurut pria yang biasa disapa Ahok itu, pada era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, pemakaian BBG dipilih karena cadangan gas Indonesia lebih banyak dan BBG lebih ramah lingkungan.
Kemampuan pemerintah pusat, menurutnya, dalam membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) tidak sebanding dengan melimpahnya cadangan gas. Paling tidak, pemerintah pusat membutuhkan waktu tiga tahun untuk membangun sebuah SPBG.
Meski begitu, Basuki tidak menjelaskan secara detail jumlah pasti solar bantuan CSR yang akan datang itu. Namun, ia menegaskan akan mengoperasikannya di jalur bus transjakarta.
Izin Basuki untuk penggunaan bahan bakar solar ini termasuk sebuah "gebrakan". Sebab, penggunaan BBG untuk transportasi massal dan bus transjakarta ini telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 141 Tahun 2007 tentang Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemerintah Daerah, serta Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa semua kendaraan umum harus menggunakan bahan bakar gas.
Bus transjakarta berbahan bakar solar ini akan menjadi bus darurat atau bantuan sehingga pelat nomornya pun akan berwarna merah. "Kita kan mesti beli yang BBG, karena ada perdanya. Ya sudah, gue enggak beli, gue minta CSR semua dan pasang iklan di bus. Lagian penumpang di halte desak-desakan, enggak bakal mau lihat (bus) itu pelat merah atau kuning. Jangankan solar, kalau ada bus isi avtur (bahan bakar pesawat) saja gue isiin supaya warga bisa diangkut," tegas Basuki.
Pemprov DKI Jakarta tetap berkomitmen membeli bus transjakarta BBG. Terbukti, sebanyak 656 bus yang akan datang pada Desember mendatang, semuanya berbahan bakar gas. Dahulu, pemerintah enggan membangun SPBG karena DKI hanya memiliki jumlah bus transjakarta yang terbatas. Saat ini, Basuki pun berani menjamin apabila nantinya ratusan bus datang dan beroperasi aktif di jalur bus transjakarta, akan membuat banyak pihak tergugah membangun SPBG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.