Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua BUMD DKI Terima Suntikan Modal pada 2014

Kompas.com - 28/11/2013, 21:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menyeleksi badan usaha milik daerah yang akan mendapat suntikan modal pada 2014. Hanya BUMD yang memberi keuntungan signifikan yang akan memperoleh penyertaan modal dari pemerintah Provinsi DKI.

Jokowi mengatakan, pemberian modal kepada BUMD itu harus disertai syarat, yakni BUMD itu harus sehat. "Syarat sehat apa? Bisa menghasilkan pendapatan asli daerah besar," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Tak hanya itu, BUMD tersebut harus memiliki business plan yang jelas. Salah satu indikatornya adalah BUMD tersebut menguasai sektor usahanya, baik dengan nilai investasi atau ekspansi usaha. Menurut Jokowi, Bank DKI merupakan salah satu contoh BUMD sehat.

"Tahun ini, saya targetkan Bank DKI bisa memberi keuntungan Rp 700 miliar. Tahun depan perkiraan Rp 1 triliun," ujarnya.

Jokowi yakin, target tersebut bisa tercapai karena Bank DKI telah memiliki 213 jaringan cabang di sejumlah daerah di Indonesia. Cabang itu terdiri atas 24 cabang konven, 2 cabang syariah, 42 cabang pembantu konven, 8 cabang pembantu syariah, 99 kantor kas konven, 7 kantor kas syariah, dan 31 payment point.

Pada tahun ini, Jokowi menyuntikkan modal sebesar Rp 900 miliar dari total kebutuhan modal Rp 2,2 triliun. Sementara pada 2014, ia berencana memberikan modal sebesar Rp 650 miliar.

Selain Bank DKI, Jokowi juga menyebut PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD sehat. Menurutnya, PT Jakpro telah memiliki rencana bisnis yang jelas pada 2014. Beberapa proyek besar yang akan digarap oleh perusahaan properti itu meliputi normalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, hingga reklamasi pantai.

Bagaimana dengan BUMD lain, seperti PD Dharma Jaya, PT Ratax Armada, Cemani Toka dan Grahasari Suryajaya? "Nah yang kecil-kecil harus benahi manajemen dulu," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com