Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyair Sitok Srengenge Siap Bertanggung Jawab atas Kehamilan RW

Kompas.com - 30/11/2013, 17:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri penyair Sitok Srengenge, Farah Maulida, menyatakan bahwa suaminya siap bertanggung jawab atas laporan seorang mahasiswi berinisial RW (22). RW melaporkan Sitok ke polisi dengan tuduhan tidak bertanggung jawab atas hubungan mereka hingga RW mengandung tujuh bulan.

Melalui situs jejaring sosial, Farah mengatakan telah mengetahui perihal hubungan suaminya dan RW pada 7 November 2013. "Saat itu juga saya cross cek kebenarannya kpd mas Sitokdan mas Sitok tdk menyangkal dan siap bertanggungjwb," kata Farah mengomentari status di akun Facebook-nya, Jumat (29/11/2013).

Selain itu, Farah juga akan mendampingi suaminya untuk bertanggung jawab atas masalah tersebut. "... dan sbg istri yg mencintai dia sy akan terus ada di sampingnya," kata Farah.

Sementara itu, putri Sitok, Laire Siwi Mentari, menyatakan tidak benar ayahnya telah memerkosa RW dan menghindar dari tanggung jawab atas kondisi pelapor. Ia menyebutkan, ayahnya telah mencoba untuk bertemu dengan keluarga RW dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, usaha itu tidak mendapat respons dari pendamping RW.

Karena permasalahan itu, RW melaporkan Sitok ke Polda Metro Jaya pada Jumat kemarin. Kuasa hukum pelapor, Iwan Pangka, mengatakan bahwa awal pertemuan keduanya terjadi ketika Sitok diminta menjadi juri pada sebuah acara di kampus RW pada Desember 2012. Beberapa bulan kemudian, Sitok menghubungi RW dan hubungan mereka pun semakin intim.

Hubungan itu pada akhirnya menyebabkan RW hamil. Pelapor kemudian mengadukan hal itu kepolisi karena menilai Sitok tidak mau bertanggung jawab, bukan karena ada unsur pemerkosaan. Dalam laporannya kepada polisi, pelapor menjerat Sitok dengan Pasal 351 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.

"Sitok sudah kami cari, tetapi tidak bisa ditemui. Sitok kami anggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan karena lari dari tanggung jawab," kata Iwan di Mapolda Metro Jaya, Jumat kemarin.

Kompas.com masih mengupayakan konfirmasi dari Sitok melalui telepon. Namun, belum ada tanggapan dari Sitok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com