Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Mau Pasang Bendera Partai, Tetap Saja Kita Sikat

Kompas.com - 02/12/2013, 19:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa Partai Gerindra pun tak lepas dari keberadaan calon anggota legislatif nakal. Oknum caleg itu pernah memanfaatkan Partai Gerindra dengan seolah-olah membela warga.

Basuki menuturkan, keberadaan caleg nakal di partainya itu diketahui saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penertiban di beberapa bangunan waduk. Menurut dia, ada sejumlah caleg yang memasang bendera partainya untuk membela warga yang tinggal di bangunan liar dekat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Selain memasang bendera partai, caleg itu juga menaruh ambulans Partai Gerindra.

"Ada lah satu-dua oknum. Kita mau bongkar Waduk Pluit, caleg pasang bendera Partai Gerindra, seolah-olah mau bela warga," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (2/12/2013).

Menurut Basuki, tindakan itu merupakan kesalahan besar sebab mendirikan bangunan di atas lahan negara melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada caleg yang membela keberadaan para pelanggar perda.

"Mau pasang bendera partai, tetap saja kita sikat. Kalau caleg ngebelanya seperti itu, namanya menipu rakyat. Masak orang duduki tanah negara mau dibelain," kata Basuki.

Kini Basuki sudah mengetahui oknum caleg yang memasang bendera partai di waduk tersebut. Menurut dia, caleg itu sudah tidak berani lagi membela warga bantaran waduk dengan mengatasnamakan partai. Selain bertentangan dengan peraturan, tindakan itu juga bertentangan dengan sikap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Basuki menyebutkan, Prabowo telah bersepakat untuk mendukung semua program Pemprov DKI, termasuk pembersihan bangunan liar Waduk Pluit.

Di samping itu, ia juga telah menganggap Prabowo sebagai orangtuanya sendiri. Apabila mendapat panggilan dari Prabowo, maka dengan senang hati, Basuki memenuhi undangan tersebut. "Kalau Pak Prabowo itu kan pembina, ibarat orangtua. Kalau mau bertemu, saya dong yang dipanggil, masak dia yang datang ke Balaikota," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com