Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik dan Pujian Basuki untuk Media "Online"

Kompas.com - 05/12/2013, 11:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik keberadaan media online yang memberitakan suatu hal tanpa mengonfirmasi seluruh isinya. Meski demikian, Basuki mengapresiasi media karena telah menyampaikan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI.

"Sekarang zamannya berita online. Mereka mengambil quote depannya doang, kan jadi masalah," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Sesaknya Opini Negatif Pemerintah di Media Sosial" di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Perkembangan teknologi itu itu menginspirasi Basuki untuk melakukan transparansi kegiatan di Balaikota Jakarta. Salah satu transparansi itu adalah dengan merekam secara utuh rapat dan kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur, lalu diunggah di Youtube. Video itu juga untuk mengantisipasi lebih berkembangnya lagi opini yang beredar di masyarakat.

Sebelum ditayangkan di internet, video kegiatan Pemprov DKI itu diseleksi. Apabila ada kegiatan ataupun rapat yang menyinggung sebuah keluarga ataupun perusahaan, maka Basuki memutuskan untuk tidak mengunggah video tersebut ke publik. Hal itu untuk melindungi privasi dan kepentingan keluarga atau perusahaan yang bersangkutan.

Di sisi lain, Basuki juga mengapresiasi peredaran media online di Indonesia. Menurut dia, media online pula yang membesarkan nama Jokowi-Basuki dan rutin menyampaikan segala kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI.

"Saya lihat kalau di berita online itu bisa sampai 2.500 berita tiap bulannya. Itu berita tentang saya saja, belum kalau ditambah berita Pak Jokowi bisa sampai 5.000 berita, ha-ha-ha," kata Basuki.

Melalui media online pula, pria yang biasa disapa Ahok itu dapat mengetahui respons masyarakat atas sebuah kebijakan. Komentar-komentar pembaca online tersebut membuat Basuki mulai memperbaiki sikapnya yang keras. Ia mengakui, sejak memimpin Jakarta bersama Jokowi, sikapnya telah berubah menjadi lebih lunak dari sebelumnya.

"Kami bersama Pak Jokowi menjadi model showcase untuk melawan stigma bahwa tidak ada pejabat yang jujur, melayani, dan berkorban," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com