Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Terikat Ditemukan di Km 23 Tol Kapuk

Kompas.com - 06/12/2013, 00:51 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat di rawa jalur Km 23 Tol Ir Sedyatmo, arah Bandara Soekarno-Hatta, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/12/2013) pagi.

Diduga kuat, pria naas tersebut merupakan korban pembunuhan.

Anggota Polsek Penjaringan yang melakukan identifikasi menduga pria yang diperkirakan berusia sekitar 30 tahun itu kemungkinan dibuang oleh pelaku dari atas mobil ke pinggir tol, sekitar Kamis dini hari.

Sarifudik (43), petugas Jasa Marga, mengaku mengetahui mayat tersebut saat sedang patroli, sekitar pukul 06.30. Saat melintas, pria asal Tangerang itu diberhentikan sopir truk yang sedang parkir yang melihat ada jasad manusia tergeletak di semak-semak.

Saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan posisi tertelungkup, tangan dan kaki terikat menggunakan tali tambang putih, serta leher korban diikat kain merah. Kemudian petugas Jasa Marga itu melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Penjaringan.

Dari hasil identifikasi ditemukan luka lebam pada wajah korban yang diduga akibat penganiayaan. Adapun ciri-ciri korban memiliki tinggi 165 cm, rambut berwarna hitam, menggunakan kaus lengan panjang berwarna kuning garis-garis tipis, dan celana jeans pendek berwarna abu–abu.

“Kita belum bisa pastikan penyebab korban tewas. Mayat itu kita bawa ke RSCM untuk dilakukan otopsi,” kata Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Mohamad Iqbal, di Mapolres Jakarta Utara, Kamis (5/12/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com