Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metromini Baru Sekeren Bus Transjakarta

Kompas.com - 10/12/2013, 13:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Di halaman Balaikota Jakarta, tampak terlihat bus yang penampakannya sekilas seperti bus transjakarta. Namun, setelah didekati, rupanya itu metromini.

Bus yang terpajang tersebut merupakan metromini konsep baru yang ditawarkan PT Citibus Intermoda, salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi, kepada Pemprov DKI.

Presiden Direktur PT Citibus Intermoda Marulam Hutabarat mengatakan, ia baru akan memberikan konsepnya kepada pihak Metromini dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"New metromini ini ukurannya lebih besar dari kopaja AC dan dapat melintas di jalur (busway) transjakarta," kata Marulam, di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013).

Dari segi tata kelola, PT Citibus Intermoda akan menawarkan sistem setoran harian dengan manajemen yang berdasarkan best market practice good corporate governance. Dalam sistem baru itu, lanjut dia, Citibus menggaji para pengemudi dan kernet dengan gaji bulanan di atas upah minimum provinsi (UMP).

Selain itu, pengemudi dan kernet akan mendapatkan jaminan asuransi kesehatan, Jamsostek, dan bonus prestasi. Oleh karena itu, apabila DKI dan Metromini menerima tawarannya, sebagai operator, PT Citibus akan mengutamakan kesejahteraan para pengemudi.

"Dengan sistem tata kelola yang baru ini, kami ingin memastikan para penumpang merasa aman, nyaman, tepat waktu, tidak ada lagi sopir tembak, ugal-ugalan, dan ngetem sembarangan," kata Marulam.

Ia mengharapkan, kehadiran new metromini ini dapat menghapus citra negatif metromini selama ini. Di samping itu, PT Citibus Intermoda juga akan membiayai 100 persen peremajaan metromini tanpa mengambil alih kepemilikan sehingga para pemilik metromini dapat memiliki unit-unit kendaraan yang sudah diremajakan.

Nantinya, pengelolaan operasional sepenuhnya diberikan kepada Citibus, dan berikutnya diterapkan sistem bagi hasil dengan para pemilik metromini. Program peremajaan bus tersebut berjalan secara bertahap dalam kurun waktu selama lima tahun dengan total target 3.000 unit yang diimpor dari China.

Adapun kapasitas penumpang mencapai 40 orang dengan tempat duduk untuk 22 orang. Bus-bus baru tersebut akan dilengkapi dengan pendingin udara, televisi, Wi-Fi, dan global positioning system (GPS).

PT Citibus Intermoda juga telah memiliki pul di kawasan Tangerang Selatan seluas lima hektar. Rencananya, ia juga akan mencari pul baru di Jakarta agar lebih terhubung dengan dengan trayek masing-masing.

Deputi Gubernur Bidang Transportasi DKI Jakarta Soetanto Suhodo mengatakan masih akan meninjau lagi spesifikasi bus. Apakah bus itu selanjutnya dapat beroperasi atau tidak, itu merupakan persetujuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Masih akan kita lihat lagi, tapi jika ini bisa membantu kenapa tidak. Nantinya juga bisa terintegrasi dengan bus transjakarta," kata Soetanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com