Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kapan Palang Diturunkan dan Sirene Dibunyikan

Kompas.com - 11/12/2013, 12:32 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai lanjutan penyelidikan kecelakaan maut antara kereta dan truk tangki Pertamina di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, polisi tengah memeriksa beberapa peralatan di pelintasan kereta tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, pemeriksaan peralatan pelintasan ini bertujuan untuk mengetahui kapan petugas palang pintu menarik tuas palang dan membunyikan sirine.

Nantinya, akan diketahui seberapa lama dari penjaga pintu kereta menarik tuas hingga palang pintu kereta tersebut benar-benar tersebut. Apakah penjaga sudah menarik tuas sebelum truk melintas, ataukah petugas menariknya setelah truk sudah melintas di perlintasan.

"Sementara belum dapat bisa kami simpulkan lonceng bunyi duluan, apa truk duluan masuk," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/12/2013).

Polisi masih akan menghadirkan saksi-saksi lainnya. Sebelumnya, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi, di antaranya penjaga pintu kereta dan warga sekitar.

Rikwanto mengatakan, saat itu petugas penjaga pelintasan bukanlah penjaga yang seharusnya bertugas. Kala itu Rayoto (petugas penjaga pelintasan) cuti dan digantikan oleh seorang bernama Pamuji. Rayoto minta digantikan oleh Pamuji dari tanggal 6 hingga 11 Desember 2013.

Kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 11.15, Senin (9/12/2013). Setelah tertabrak truk, beberapa gerbong kereta keluar jalur dan gerbong depan terbakar. Sebanyak 86 orang menjadi korban dalam peristiwa ini, tujuh di antaranya, termasuk masinis, meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com