Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, sopir bernama Kosimin dan kernet truk bernama Mudjiono saat ini kondisinya masih belum stabil. Keduanya mengalami luka bakar yang cukup parah. Selain itu, keduanya juga masih mengalami trauma.
"Masih belum bisa kami periksa karena kondisinya yang masih belum memungkinkan. Kita akan tunggu persetujuan dari dokter," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/12/2013) siang.
Kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap Kosimin dan Mudjiono terkait kecelakaan yang menewaskan tujuh orang tersebut setelah kondisi keduanya stabil. Polisi tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Rikwanto mengatakan, keduanya wajib diperiksa karena mereka ada dalam peristiwa ini, terlepas mereka salah atau tidak. "Mereka pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi. Maka, harus dilakukan pemeriksaan terhadap mereka," kata Rikwanto.
Truk Pertamina bernomor polisi B 9265 SHE berisi 24.000 BBM itu tertabrak di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh kereta rel listrik (KRL) tujuan Serpong-Tanah Abang. Akibat kejadian ini, satu gerbong depan KRL terbakar.
Tujuh nyawa melayang dalam kecelakaan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan, apakah palang pintu tersebut sudah tertutup ketika truk melintas, ataukah truk sudah melintas baru palang tertutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.