Sejauh ini, lanjut Jokowi, berdasarkan kajian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, penutupan pintu tol tersebut tidak efektif. Penutupan itu malah mengakibatkan kemacetan di jalan arteri, yakni Jalan Gatot Subroto dan Jalan MT Haryono.
Menurutnya, sistem yang paling efektif dan efisien agar mengurangi kemacetan adalah dengan membangun pintu tol otomatis dengan sistem e-ticketing.
"Artinya enggak perlu ngantre. Tempel kartunya langsung masuk. Enggak manual lagi. Harusnya sistem ini yang dibangun," ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi mengaku tetap menghormati kajian dari penutupan pintu tol tersebut. Kebijakan apa yang akan diberlakukan kemudian, lanjut Jokowi, tergantung pada hasil kajian.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menutup empat pintu tol dalam kota, yakni pintu tol Semanggi, pintu tol keluar Pancoran, Mampang, dan Slipi, sepekan terakhir. Belakangan, Polda Metro Jaya memutuskan menghentikan penutupan pintu tol lantaran dianggap tidak efektif.