Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengesahan Perda Tak Sesuai Target, DPRD Salahkan Jokowi-Basuki

Kompas.com - 30/12/2013, 15:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama 2013, sebanyak 17 rancangan peraturan daerah telah disahkan menjadi peraturan daerah oleh DPRD DKI Jakarta. Kepala Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, jumlah itu meleset dari target awal, yaitu 26 perda.

"Pengesahan perda terakhir ya hari ini, sebanyak dua perda. Jadi, totalnya ada 17 perda atau sekitar 70 persen," kata pria yang akrab disapa Bang Sani ini di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (30/12/2013).

Tak tercapainya target itu, lanjut dia, disebabkan kurangnya koordinasi antara pihak eksekutif, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dengan legislatif.

Hambatan itu pula yang menyebabkan beberapa perda belum disahkan, misalnya saja perda penyelenggaraan reklame dan retribusi daerah. Keduanya belum selesai dibahas karena draf tertahan di eksekutif.

Perda yang belum sempat disahkan tahun ini akan dikejar pembahasannya pada tahun depan.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun berjanji akan memperbaiki koordinasi antara legislatif dan eksekutif.

"Pokoknya koordinasi, antara legislatif dan eksekutif perlu diperbaiki lagi di waktu yang akan datang," kata Sani.

Adapun perda yang sudah disahkan antara lain perda pengelolaan sampah, perda pajak rokok, perda MRT, perda pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), perda rencana detail tata ruang (RDTR), perda pengelolaan sistem bus rapid transit (BRT), dan sebagainya.

Untuk tahun 2014 mendatang, target perda yang akan disahkan tidak terlalu banyak, sekitar 15-20 perda. Sebab, masa jabatan anggota DPRD periode 2009-2014 akan berakhir pada Agustus 2014.

Namun, jika anggota dewan berikutnya akan menambah perda, itu dapat diusulkan melalui program legislasi daerah (prolegda) perubahan.

"Kita masih fokus menyelesaikan raperda yang belum selesai, seperti penyelenggaran reklame, retribusi daerah, organisasi pemerintah daerah, dan lingkungan hidup," ujar Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com