Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Roro Tenggelam di Pelabuhan Tanjung Priok

Kompas.com - 14/01/2014, 11:51 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah kapal jenis roll on-roll off atau disingkat Ro-Ro dengan rute Pelabuhan Pangkal Balam, Bangka Belitung-Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tenggelam di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (14/1/2014). Kapal karam di dermaga 107 pelabuhan, dan tidak ada korban jiwa maupun luka pada peristiwa ini.

Tenggelamnya kapal KM BJL I itu terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari, dimulai ketika kapal miring hingga terguling dan tenggelam sebagian badannya. Padahal saat itu kapal sudah siap berangkat menuju Bangka Belitung.

Salah seorang penumpang, Dedi (30), menuturkan, saat kejadian berlangsung dirinya baru saja terlelap. Pria yang mengemudikan truk bernopol B 9559 PDA itu hendak menuju Bangka setelah mengambil barang dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

"Saya baru saja tidur, tiba-tiba orang-orang pada panik berteriak kapal mau tenggelam. Keadaan kapal pun sudah gelap," ujar Dedi di Pelabuhan Tanjung Dermaga 107, Jakarta Utara, Selasa (14/1/2014).

Mendengar keributan tersebut ia pun segera keluar dari kapal. Dirinya selamat, akan tetapi truk dan muatannya terbenam bersama kapal JBL I yang tenggelam sebagian badannya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Besar Asep Adisaputra, membenarkan kejadian tersebut. Kapal saat itu memuat 85 orang yang terdiri dari 20 orang penumpang umum, 42 sopir dan kenek, serta 23 orang ABK.

"Selain itu 44 kendaraan masih di dalam kapal. Kejadiannya mulai dari pukul 03.00, kapal miring 60 derajat yang kemudian berangsur 180 derajat," ujarnya.

Asep menambahkan, tenggelamnya kapal tersebut tidak sampai menyebabkan korban luka serius maupun korban jiwa. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tenggelamnya kapal.

Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjug Priok, Kapten Arifin, mengatakan, pihaknya sudah minta keterangan dari nakhoda kapal dan pihak pemilik kapal. Dari keterangan awal diketahui bahwa awalnya kapal sedang mengisi air di lambung kanan. Kemudian, terjadi kemiringan sepuluh derajat ke kanan. "Untuk mengimbangi, diisilah lambung kapal bagian kiri. Tapi malah berbalik miring ke kiri," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com