Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Ambrol, dan Sutari Sempat Terseret Banjir

Kompas.com - 20/01/2014, 05:51 WIB

Sutari (31) masih terlihat lemah, Minggu (19/1/2013) siang. Perban kecil menempel di kening kanannya. Luka baret-baret dan memar kemerahan terlihat di kedua tangannya yang berkulit putih.

”Tidak ada luka berat. Ini yang di kepala juga tidak dijahit dokter. Kepala di rontgen, tetapi kata dokter juga enggak kenapa-kenapa. Cuma badan saya masih pegal-pegal semua,” kata Sutari.

Duduk di kasur yang digelar di ruang tamu rumah temannya, Lina, di RT 005 RW 003, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, Sutari masih tidak percaya bahwa ia menjadi korban rumah longsor dan selamat. Padahal, tubuhnya baru saja terseret arus deras Sungai Ciliwung sekitar 40 meter.

Peristiwa ambruknya rumah kontrakan itu seperti mimpi. Minggu dini hari, pukul 02.00, dia dan Eva (28) baru sampai di rumah kontrakannya di RT 007 RW 008, Cawang. Sutari lalu langsung tidur, sedangkan Eva, karyawan toko kelontongnya, tidak langsung tidur.

Sudah lima bulan Sutari mengontrak paviliun belakang rumah Hajah Icah. Rumahnya lumayan bagus dan nyaman, katanya. Eva, yang baru dua minggu bekerja di toko Sutari, juga diajak tinggal di sana. Dua anak Sutari tinggal bersama orangtuanya di Kebumen, Jawa Tengah.

”Rasanya saya baru terlelap ketika tiba-tiba kaki saya sudah berada di dasar kali. Seperti mimpi. Lalu, saya berusaha ke atas. Setelah nyembul, saya seperti ada yang nyambitin. Banyak batu yang berjatuhan. Saya meraih apa saja yang bisa saya pegang, tetapi lepas. Air sungai seleher. Saya hanyut,” tuturnya.

Sutari masih bisa berteriak meminta tolong. Ia akhirnya menemukan tripleks yang langsung dipegang erat. Beruntung, tripleks itu membawanya ke tepi sungai. Saat itu, ia sudah hanyut sekitar 40 meter.

”Saya ingat dua anak saya. Saya minta, Allah jangan matikan saya sekarang. Lalu, tripleks itu bergerak ke tepi, tetapi tidak bisa mepet ke pinggir sungai karena air berputar-putar. Batang pisang kecil yang menahan, jadi tripleks tidak ke tengah sungai lagi. Saya berdoa enggak putus-putus, jangan Tuhan matikan saya sekarang. Saya juga minta Allah selamatkan Eva. Akhirnya ada yang menolong saya, tukang dorong gerobak tetangga,” ujarnya.

Menurut Sutari, Eva juga akhirnya bisa diselamatkan warga. Eva terbawa arus sampai di jembatan dekat salah satu pusat perbelanjaan besar di kawasan itu. Dia akhirnya bisa meraih ranting-ranting pohon. Eva juga tidak menderita luka-luka berat, tetapi ia sempat diinfus. ”Eva sekarang sudah dijemput bapaknya pulang ke Bekasi,” kata Sutari.

Ketika Hajah Icah datang menjenguknya, tangis keduanya pecah. ”Semua barang-barang Mbak Tari, termasuk dua motor, tidak ada yang selamat,” katanya.

Icah mengatakan, malam itu ia sudah terlelap. ”Terus anak yang bangunin saya waktu denger suara kresek-kresek. Dikira ada binatang masuk rumah. Waktu pintu dapur dibuka, ternyata sudah langsung sungai. Rumah belakang ambrol ke sungai. Saya langsung teriak-teriak minta tolong,” ujar Icah.

Kemarin, Icah pun mengangkut semua barang keluar dari rumahnya. Sebab, lantai kamar mandi dan dapur sudah retak, membuat celah sekitar 5 sentimeter. Ia dan seluruh keluarganya khawatir, rumahnya akan ambrol menyusul paviliun yang ditempati Sutari. Ia akan mengungsi ke rumah adiknya di Bekasi.

Icah masih tidak percaya, musim hujan kali ini menyebabkan musibah baginya. Padahal, dari belakang rumah yang di kontrak Sutari masih ada tanah selebar sekitar 5 meter. Tanah itu ditanami berbagai pohon, termasuk pohon kecapi dan gandaria. Pohon kecapinya tumbang dan terseret arus Ciliwung beberapa meter.

”Semoga Allah memberi ganti semua barang dan harta Mbak Tari. Bu Haji minta maaf kepada Mbak Tari karena semua hilang bersama rumah kontrakan saya,” katanya.

Sutari hanya bisa menatap Icah. Seketika tampak matanya berair kembali.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com