SINGAPURA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, selama pengerjaan jalur MRT bawah tanah, di sepanjang Jalan Sudirman untuk ruas Sisingamangaraja hingga Bundaran HI akan dibuat enam tikungan buatan. Tikungan buatan tersebut akan digunakan untuk jalur kendaraan bermotor.
Tenaga ahli dari PT MRT Jakarta Wilman Sijabat mengatakan, pengerjaan proyek rute MRT bawah tanah di jalan tersebut akan sama seperti yang ada di Jalan Besar, Singapura, yang saat ini juga sedang berlangsung proyek pembangunan jalur MRT bawah tanah.
Seperti halnya Jalan Sudirman, Jalan Besar juga merupakan jalan yang berukuran lebar. Oleh karena itu, meski bagian tengah jalan sedang dipakai untuk area proyek pembangunan stasiun bawah tanah, tidak mengharuskan jalan ini untuk ditutup.
"Ini sebenarnya jalannya lurus. Ada tikungan semenjak ada proyek pembangunan MRT agar kendaraan masih bisa lewat," kata Wilman, kepada wartawan saat mengunjungi lokasi proyek pembangunan MRT di Jalan Besar, Singapura, Senin (20/1/2014).
"Di Jakarta kami juga akan buka kiri kanan. Mungkin kami akan gunakan jalur lambat, trotoar, dan pembatas. Tapi setelah selesai, akan dikembalikan lagi," ujarnya.
Wilman menjelaskan, akan ada enam titik yang dibuat seperti itu. Titik-titik tersebut meliputi Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
"Semuanya titik-titik stasiun bawah tanah," jelasnya.
Jalur Sisingamangaraja-Bundaran HI merupakan bagian dari proyek pembangunan MRT Jakarta tahap 1. Jalur ini menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Jika Bundaran HI ke Sisingamangaraja merupakan jalur bawah tanah, maka Sisingamangaraja-Lebak Bulus dibangun dengan konstruksi jalur layang.
Proyek pembangunan MRT Jakarta sendiri akan dibangun dalam dua tahap, yakni tahap satu yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, dan tahap dua dari Bundaran HI-Kampung Bandan.
Pembangunan tahap satu dimulai Oktober tahun ini. Diperkirakan, proses pembangunan akan memakan waktu hingga 2016 atau 2017, dilanjutkan dengan proyek tahap dua yang diperkirakan akan selesai pada 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.