Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 6 Tikungan Buatan di Jalan Sudirman Selama Pembangunan MRT Bawah Tanah

Kompas.com - 21/01/2014, 08:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, selama pengerjaan jalur MRT bawah tanah, di sepanjang Jalan Sudirman untuk ruas Sisingamangaraja hingga Bundaran HI akan dibuat enam tikungan buatan. Tikungan buatan tersebut akan digunakan untuk jalur kendaraan bermotor.

Tenaga ahli dari PT MRT Jakarta Wilman Sijabat mengatakan, pengerjaan proyek rute MRT bawah tanah di jalan tersebut akan sama seperti yang ada di Jalan Besar, Singapura, yang saat ini juga sedang berlangsung proyek pembangunan jalur MRT bawah tanah.

Seperti halnya Jalan Sudirman, Jalan Besar juga merupakan jalan yang berukuran lebar. Oleh karena itu, meski bagian tengah jalan sedang dipakai untuk area proyek pembangunan stasiun bawah tanah, tidak mengharuskan jalan ini untuk ditutup.

"Ini sebenarnya jalannya lurus. Ada tikungan semenjak ada proyek pembangunan MRT agar kendaraan masih bisa lewat," kata Wilman, kepada wartawan saat mengunjungi lokasi proyek pembangunan MRT di Jalan Besar, Singapura, Senin (20/1/2014).

"Di Jakarta kami juga akan buka kiri kanan. Mungkin kami akan gunakan jalur lambat, trotoar, dan pembatas. Tapi setelah selesai, akan dikembalikan lagi," ujarnya.

Wilman menjelaskan, akan ada enam titik yang dibuat seperti itu. Titik-titik tersebut meliputi Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

"Semuanya titik-titik stasiun bawah tanah," jelasnya.

Jalur Sisingamangaraja-Bundaran HI merupakan bagian dari proyek pembangunan MRT Jakarta tahap 1. Jalur ini menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Jika Bundaran HI ke Sisingamangaraja merupakan jalur bawah tanah, maka Sisingamangaraja-Lebak Bulus dibangun dengan konstruksi jalur layang.

Proyek pembangunan MRT Jakarta sendiri akan dibangun dalam dua tahap, yakni tahap satu yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, dan tahap dua dari Bundaran HI-Kampung Bandan.

Pembangunan tahap satu dimulai Oktober tahun ini. Diperkirakan, proses pembangunan akan memakan waktu hingga 2016 atau 2017, dilanjutkan dengan proyek tahap dua yang diperkirakan akan selesai pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com