Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Angkutan Publik, Jakarta Perlu Belajar dari Singapura

Kompas.com - 22/01/2014, 09:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Jakarta belum memiliki satu lembaga yang memiliki kewenangan penuh mengatur semua moda transportasi. Lembaga atau otoritas macam ini dipandang penting untuk mengelola moda transportasi Jakarta yang dirasa semrawut.

Soal ini, Jakarta perlu belajar dari Singapura, Negeri Singa itu punya Land Transport Authority (LTA), lembaga yang bertugas mengatur seluruh pelayanan, baik kereta, bus, maupun taksi.

Executive LTA Jason Tung, saat menerima kunjungan rombongan PT Mass Rapid Transit (MRT) di kantornya di Singapura, Senin (20/1/2014), mengatakan, dengan adanya lembaga seperti LTA, layanan antarmoda transportasi tidak akan saling tumpang tindih satu sama lain, tetapi saling melengkapi.

LTA sendiri merupakan lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri Singapura. Lembaga ini bermitra dengan Departemen Transportasi.

"Kami juga menerima saran dan keluhan dari masyarakat," kata Jason.

"Jika ditemukan ada pelanggaran, operator akan dikenakan penalti," tegasnya.

Direktur Keuangan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Tukhiyat berharap lembaga semacam LTA bisa didirikan di Jakarta. Dengan begitu, seluruh operator transportasi yang ada di Jakarta akan berada di bawah satu payung.

"Kalau di sini mudah karena semua bus, taksi, dan MRT di bawah pengaturan LTA," ujarnya.

"Jadi saat MRT nantinya sudah jalan, semua sudah siap," kata Tukhiyat.

Karena belum ada lembaga yang memayungi seluruh moda transportasi publik di Jakarta, para operator transportasi jalan sendiri-sendiri. Akibatnya, sulit sekali mengintegrasikan masing-masing moda.

Contohnya, KRL Commuter Line yang dikelola oleh PT KCJ berada di bawah PT KAI, sementara bus transjakarta berada di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Belum bicara soal Mikrolet, Metromini, Kopaja, PPD, dan Mayasari Bhakti, yang masing-masing memiliki otoritasnya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com