Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyerangan Geng Pemuda di Pondok Melati

Kompas.com - 19/02/2014, 17:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penyerbuan yang dilakukan gerombolan geng motor di warnet D'Corenet, Jalan Raya Pasar Kecapi, Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati (bukan Pondok Gede seperti diberitakan sebelumnya, red), Bekasi, berawal dari konvoi kelompok anak muda yang diidentifikasi polisi berasal dari geng Tangki saat memasuki kawasan tersebut, Minggu (16/2/2014) pukul 02.30. Gerombolan ini kemudian bertemu dengan kawanan anak Bulog Tinggi dari pemukiman sekitarnya.

H (24), seorang pelanggan warnet D'Corenet yang berada di sana pada malam kejadian, mengatakan bahwa saat itu Kusnadi alias Dameng (24) hendak keluar dengan sepeda motor dari warnet. Dameng diteriaki oleh kelompok anak muda dari Bulog Tinggi.

"Pas diteriakin, dia disiram langsung pakai air keras sama anak geng Amerika (geng Tangki, red) itu," kata H, saat ditemui Kompas.com di warnet tersebut, Rabu (19/2/2014).

Setelah itu, Dameng terjatuh ke dalam got di depan sebuah ruko samping warnet. Dameng juga dibacok oleh kawanan penyerang yang diperkirakan berjumlah 30 orang. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian wajah akibat terkena air keras. Korban juga mengalami luka tusuk di bagian punggung.

Motor Dameng tidak sampai diambil oleh para penyerang. Dameng sempat menyelamatkan diri ke rumah salah satu warga. Setelah terjadi keributan di luar warnet, Kiki, salah satu pengunjung warnet, keluar dan meminta agar para pemuda itu tidak melakukan keributan di lokasi tersebut. Namun, kelompok pemuda tersebut justru mendatangi waret tersebut dan mencari Kiki.

Kiki tidak mau keluar dari dalam warnet. Sekitar 5 orang pelaku masuk di ruang warnet sambil mengancam Kiki. Sebuah handphone BlackBerry Onyx milik Kiki diambil para pelaku.

Seorang pengunjung warnet bernama Yono justru dikalungi celurit oleh penyerang ketika ia hendak melerai mereka. Setelah itu, ponsel Yono dengan merek yang sama juga diambil oleh pelaku.

Sebelum keluar dari warnet, gerombolan pelaku merusak jok sepeda motor yang terparkir di warnet. Beberapa pemuda yang berada di warnet berusaha meminta bantuan kepada warga di Pasar Kecapi. Namun, tidak ada warga yang membantu mereka.

H mengatakan, mereka melakukan serangan balik terhadap kelompok penyerang tersebut. "Pas kami keluar semua, ngributin juga, terus mental ke belakang (kalah)," ujarnya.

Namun, Yono yang berusaha mengamankan sepeda motor di depan warnet justru menjadi korban. Ia berusaha menangkis bacokan pelaku. Hal itu dilakukan Yono hingga dekat Pasar Kecapi.

Aksi penyerangan tersebut bubar setelah warga setempat mengetahui keributan itu dan mengejar balik para pelaku. Hendra mengaku mendengar teriakan geng Amerika dari kelompok penyerang. Namun, polisi mengidentifikasi pelakunya sebagai kelompok Geng Tangki. Dua geng ini berada di wilayah Jakarta Timur, yakni dari Kali Sari, Pasar Rebo, dan Cipayung.

Menurut Hendra, kejadian ini baru pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Ia menyebutkan, para penyerang itu tampak seperti remaja berusia paling muda belasan tahun. Rata-rata postur mereka tidak terlalu tinggi. Ia tidak mengetahui bagaimana dan apa tujuan kelompok penyerang mendatangi lokasi tersebut.

"Mereka datangnya jalan kaki. Apa motornya disimpan di mana, apa bawa kendaraan kita enggak tahu," ujar Hendra.

Korban Yono saat itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Ia mengalami luka bacokan pada punggung dengan lebar sekitar 10 cm. Adapun Dameng dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Kondisi Dameng dalam keadaan parah akibat siraman air keras dan luka bacokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com