Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Nyamannya Bus Wisata Jakarta

Kompas.com - 24/02/2014, 13:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bus tingkat wisata atau double decker mulai beroperasi pada Senin (24/2/2014). Pada hari pertama ini, masih sedikit penumpang yang mencoba merasakan bus khusus wisatawan tersebut.

Di lantai satu bus tingkat tersebut terdapat empat petugas yang siap melayani penumpang. Namun, penumpang ternyata lebih senang duduk di lantai dua. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Senin (24/2/2014), ada dua penumpang yang duduk di lantai dua.

Ketika bus mulai berjalan, petugas on board menyampaikan salam. "Selamat datang di bus tingkat wisata city tour Jakarta," kata petugas.

Sepanjang jalan, pemandu menjelaskan berbagai gedung, museum, dan pusat perbelanjaan yang dilintasi. Tak hanya mengenalkan gedung-gedung, pemandu juga menjelaskan sejarah museum, termasuk memperkenalkan proyek-proyek unggulan DKI Jakarta.

"Bapak dan ibu bisa melihat di sisi kanan jalan, proyek kebanggaan Jakarta, MRT. Proyek ini rencananya sudah beroperasi pada tahun 2018," kata pemandu.

Salah seorang penumpang, Faryz (27), mengaku sudah menggunakan bus tingkat sejak kecil. Dia mengaku lebih antusias duduk di lantai dua dan di barisan paling depan. Dia memilih sisi itu karena dapat melihat pemandangan melalui kaca yang besar.

Menurut Faryz, perbedaan bus tingkat wisata ini dengan yang lainnya adalah kenyamanannya. Bus tingkat wisata tersebut, kata dia, lebih nyaman dari sisi tempat duduk, pengeras suara, dan kecepatan busnya.

"Paling kekurangannya di video nih. Penumpang yang di lantai atas enggak ada hiburan di TV-nya. Suara tour guide-nya juga kurang terdengar sampai atas," kata Faryz.

Lima bus tingkat wisata yang telah tiba di Jakarta ini akan melalui Bundaran Hotel Indonesia (HI)—Sarinah—Museum Nasional—Halte Santa Maria—Pasar Baru—Gedung Kesenian Jakarta—Masjid Istiqlal—Istana Merdeka—Monas—Balaikota—Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI. Bus dengan panjang 13,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,2 meter itu hanya akan berhenti di setiap halte, untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Untuk tiga bulan pertama, penumpang tidak dikenakan tiket. Selanjutnya, tiket akan disebar di hotel-hotel yang dilintasi bus tingkat wisata, antara lain di Hotel Kempinski. Bus-bus ini beroperasi setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Semua bus tingkat wisata akan memulai perjalanan dari Silang Barat Daya Monas. Bus berangkat setiap 30 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com