Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Penipuan Berkedok "Call Center" ATM

Kompas.com - 04/03/2014, 08:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi penipuan berkedok call center bank kembali marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Masyarakat diimbau agar berhati-hati dan teliti, terutama saat akan mengambil uang melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Imbauan tersebut disampaikan melalui akun Facebook pesan layanan masyarakat milik Divisi Humas Mabes Polri, Senin (3/3/2014). Dalam akun tersebut, tertulis imbauan agar masyarakat, khususnya bagi pemilik ATM Bank Mandiri, lebih waspada sebelum menggunakan mesin ATM.

"Mitra Humas yang punya Rek. Mandiri... Kalau sewaktu-waktu ambil duit dan kemudian di ATM ada stiker Call Mandiri dengan No. Telp: 02133131777, sebaiknya waspada selanjutnya cancel saja dan jangan tarik dulu uang di ATM itu. Coba anda cabut dahulu STIKER itu." Demikian isi imbauan yang diunggah sekitar pukul 20.00 itu.

"Mesin itu sudah diotak-atik, pasti ATM anda akan ketelan dan uang anda akan raib/hilang semua... Mohon disebarkan ke teman-teman yang lain. Itu sindikat yang sudah banyak terjadi di Jkt, Jogja, Sby, Medan, It's real, Be Carefull friends... Please forward and just broadcast!" lanjut imbauan tersebut.

Dalam imbauan itu, Divisi Humas Polri juga menyampaikan jika nomor kontak Call Center Mandiri hanyalah 14000 dan (021) 5299-7777.

Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, modus penipuan berkedok call center sebetulnya bukanlah modus baru. Modus tersebut merupakan salah satu bentuk modus kejahatan yang kerap digunakan pelaku kejahatan untuk menipu para korbannya. "Itu hanya salah satu modus saja," kata Arief melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

Hingga saat ini, Arief mengatakan, belum ada laporan masyarakat yang masuk ke Bareskrim Polri terkait kasus penipuan dengan kedok seperti itu. Namun, tidak menutup kemungkinan laporan serupa pernah disampaikan masyarakat kepada Satuan Reserse Kriminal di tingkat kepolisian daerah atau kepolisian resor. "Ada sih, mungkin di polres," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri memperoleh adanya informasi dari Bank BCA mengenai kegiatan transaksi ilegal terhadap 112 ATM milik nasabahnya pada 25 Februari 2014. Akibat perbuatan pelaku, BCA mengalami kerugian hingga Rp 1,2 miliar. Dari hasil penyelidikan yang terhadap rekaman kamera CCTV, diketahui bahwa pelaku berjumlah 21 orang yang terdiri dari 18 orang pria, dua wanita, dan seorang anak-anak.

Polisi kemudian berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mencegah pelaku tidak melarikan diri. Pada 28 Februari 2014, Kantor Imigrasi Batam di Pelabuhan Batam Center mendeteksi keberadaan enam orang sesuai informasi yang telah disebar.

"Kemudian, tim Bareskrim pergi ke Batam, langsung bergabung teman-teman Ditjen Imigrasi di sana, dan mengamankan enam orang tersebut," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com