Kendati demikian, Polri menyatakan, siap membantu TNI jika memang diperlukan. “Belum (minta bantuan). Saya sudah diskusi pada waktu kejadian saya bersama KSAL (Laksamana TNI Marsetio) di Banten. Saya sudah menawarkan kalau dibutuhkan siap,” kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Mabes Polri, Jumat (7/3/2014).
Sutarman mengatakan, Polri tidak dapat secara langsung mengusut kasus ledakan gudang tersebut karena ledakan itu terjadi di tempat milik TNI.
Sutarman menambahkan, saat ini telah dilakukan upaya untuk menjinakkan bahan peledak yang terdapat di dalam gudang penyimpanan itu. Hal itu dilakukan guna mempermudah proses olah tempat kejadian perkara nantinya.
“Kondisi belum steril. Karena itu, bahan peledak digenangi air dulu. Setelah itu ada tim penjinak bom. Angkatan Laut juga punya kemampuan untuk itu (menjinakkan bom),” ujarnya.
Gudang amunisi milik Kopaska TNI AL meledak pada Rabu (5/3/2014) lalu. Dugaan sementara, ledakan berasal dari percikan api arus pendek listrik. Pada saat pemadaman, api menyambar ke bahan peledak TNT yang berada di dalam gudang tersebut. Tercatat ada 86 korban luka-luka dan satu orang tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.