Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ledakan, Pangkalan AL Akan Direnovasi dan Direklamasi

Kompas.com - 06/03/2014, 14:20 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gudang amunisi peluru milik Komando Pasukan Katak TNI AL akan direkonstruksi. Selain itu, pangkalan akan diperluas dengan melakukan reklamasi.

"Kita akan merekonstruksi bangunan karena strategis pangkalan. Kita juga akan reklamasi ke sebelahnya," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI bidang pertahanan Tubagus Hasanuddin di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/3/2014).

Menurutnya, hal itu akan diajukan ke Komisi I DPR. Nantinya, bangunan yang sudah hancur karena ledakan akan dibangun kembali sesuai dengan standar tempat penyimpanan perlengkapan senjata.

Untuk reklamasi, menurutnya, itu merupakan langkah yang sangat penting dilakukan agar dermaga TNI AL tidak bercampur dengan dermaga sipil. Pihaknya juga akan meninjau gudang tempat penyimpanan senjata lainnya, apakah masih menggunakan bangunan yang tua atau kapasitasnya memenuhi penyimpanan.

"Dengan pengalaman ini, Komisi I akan ada kunjungan spesifik ke tempat-tempat penyimpanan amunisi. Jangan-jangan ada lebih tua, atau malah dekat rumah penduduk atau sekolah," ujarnya.

Pantauan Kompas.com di tempat gudang yang meledak, masih terdapat garis polisi. Penjagaan dari anggota TNI juga tidak terlalu dekat dari tempat ledakan karena perlu waktu tiga hari untuk pendinginan tempat tersebut. Bau bekas ledakan juga masih tercium dari dermaga kapal menuju Pondok Dayung.

Gudang amunisi milik Pasukan Katak meledak pada Rabu (5/3/2014) kemarin. Dugaan sementara, ledakan berasal dari percikan api arus pendek listrik. Saat dipadamkan, api menyambar ke bahan peledak TNT yang berada di dalam gudang tersebut. Tercatat ada 86 korban luka-luka dan satu orang tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com