Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Lantai 3 Blok G Tanah Abang Diberi Peringatan

Kompas.com - 10/03/2014, 10:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menyegel 60 tempat usaha, pengelola Pasar Blok G Tanah Abang, PD Pasar Jaya, kembali memberi peringatan kepada ratusan pedagang lantai 3. Kepala Pasar Blok G Tanah Abang Warimin mengatakan hal ini dilakukan agar para pedagang membuka kios dan menggelar barang dagangannya.

"Sabtu (8/3/2014) kemarin, kita sudah sebar surat peringatan pertama kepada 329 tempat usaha di lantai 3," kata Warimin, kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (10/3/2014).

Surat peringatan itu berisi imbauan agar pemilik usaha segera melapor kepada pengelola Blok G Tanah Abang, apakah masih mau berdagang di Blok G atau tidak. Hal ini, menurut dia, tak sedikit pedagang yang mengantre menginginkan berjualan di dalam Blok G Tanah Abang.

Apabila pemilik usaha tidak melaksanakan instruksi tersebut dalam tenggat waktu tujuh hari sejak surat diterima, maka akan diberi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di PD Pasar Jaya.

Warimin menjelaskan, peringatan itu dapat diberikan hingga lima kali. Setelah itu, pedagang yang masih membandel menutup kios mereka akan berurusan dengan Manajer Area PD Pasar Jaya dan diberikan peringatan terakhir dan pembatalan.

"Kalau di kiosnya ditulis 'disegel', maka sudah diberi peringatan terakhir. Kalau 'ditutup sementara' akan segera dibatalkan," kata Warimin.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kios di lantai 3 lebih banyak yang tutup dibandingkan dengan yang buka. Tak sedikit kios yang telah ditempel dengan surat peringatan bertuliskan "Ditutup Sementara Sampai Ada Penyelesaian Administrasi".

Kemudian, ada beberapa kios yang ditempeli surat penyegelan karena pemilik usaha sudah tidak menggunakan kios sesuai fungsinya.

Beberapa pemilik usaha yang masih membuka kios pun tampak bersenda gurau dengan pedagang lain, seraya harap-harap cemas menunggu pengunjung yang membeli dagangan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com