Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gema FM Bantah Frekuensi Radio Ganggu Radar Bandara

Kompas.com - 04/04/2014, 12:34 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengelola Gema FM menyesalkan penyegelan kantor siaran radio mereka oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Banten. Mereka membantah frekuensi Gema FM menganggu radar Bandar Soekarno-Hatta.

"Kami kecewa dengan KPID yang kemarin sudah menyegel kantor kami. Padahal, pendirian radio ini memiliki surat izin yang sah," kata Soleh, pengelola Radio Gema FM di Polsek Cipondoh, Jumat (4/4/2014).

Menurutnya, Gema FM yang berada di Panunggangan Timur, Kota Tangerang, ini memiliki akta notaris bernomor 01. 5 September 2013. Selain itu, pihaknya juga memiliki izin yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor AU-260. AH.01.072013.

Soleh juga mempertanyakan alasan KPID tidak menutup beberapa stasiun radio lainnya yang menurutnya tidak memiliki surat izin dari kelurahan dan kecamatan.

"Gema FM berada di frekuensi 95,5 FM. Kalau frekuensi kami mengganggu radar bandara itu enggak benar karena jangkauan siaran kami gak nyampe ke sana. Kalau dibilang kami ada iklan caleg, ya ini urusan dengan Panwaslu bukan dengan KPID," sambungnya.

Saat ini Soleh sedang melakukan konsultasi hukum ke Polsek Cipondoh. "Saya hanya minta petunjuk ke pak kapolsek. Kalau saya benar harus bagaimana, kalaupun salah tindakan apa yang harua saya buat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak KPID Banten bekerjasama dengan Balai Monitoring Frekuensi Radio Banten menyegel 74 stasiun radio ilegal di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Tindakan ini dilakukan karena ada indikasi frekuensi radio yang mengganggu radar bandara Soekarno-Hatta dan kampanye terselubung caleg tertentu yang memanfaatkan jasa radio ilegal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com