"Sebenarnya gangguan ini sudah sering dirasakan sejak 3 bulan belakangan. Dan bukan hanya pantograf saja yang bermasalah," kata pengamat perkeretaapian dari MTI Aditya Dwi Laksana kepada Kompas.com, Senin (7/4/2014).
Menurutnya, selain pantograf, ada dua prasarana lain yang bisa menyebabkan gangguan pada KRL, yaitu persinyalan dan perpindahan wesel.
Aditya mengatakan, perawatan dan peremajaan pada prasarana tersebut tidaklah cukup. Menurutnya, ada ketidakcocokan keadaan prasarana dengan kebutuhan negara tropis semacam Indonesia. Inilah yang mengakibatkan seringnya gangguan kereta.
"Prasarana itu kan buatan negara 4 musim yang otomatis keadaannya disesuaikan dengan kebutuhan negara itu. Sedangkan Indonesia negara tropis, apalagi Bogor yang curah hujannya tinggi. Itulah mengapa gangguan kereta lebih sering terjadi pada KRL Bogor," kata Aditya.
Dengan curah hujan tinggi, peluang tersambar petir cukup besar. Oleh karena itu, Aditya menyarankan pemerintah dan PT KAI segera mengalokasikan dana untuk perawatan dan peremajaan yang lebih intens.
Untuk jangka panjangnya, ia berharap Indonesia dapat memproduksi sendiri prasarana tersebut sebab Indonesia sudah memiliki industri elektronika nasional, yaitu PT LEN Industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.