Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KRL Arah Bogor yang "Rajin" Bermasalah?

Kompas.com - 07/04/2014, 11:16 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Kamis (3/4/2014), KRL mengalami tiga kali gangguan pantograf dalam tiga hari berbeda, yaitu Kamis, Jumat, dan Senin. Gangguan tersebut menyebabkan ribuan penumpang telantar.

"Sebenarnya gangguan ini sudah sering dirasakan sejak 3 bulan belakangan. Dan bukan hanya pantograf saja yang bermasalah," kata pengamat perkeretaapian dari MTI Aditya Dwi Laksana kepada Kompas.com, Senin (7/4/2014).

Menurutnya, selain pantograf, ada dua prasarana lain yang bisa menyebabkan gangguan pada KRL, yaitu persinyalan dan perpindahan wesel.

Aditya mengatakan, perawatan dan peremajaan pada prasarana tersebut tidaklah cukup. Menurutnya, ada ketidakcocokan keadaan prasarana dengan kebutuhan negara tropis semacam Indonesia. Inilah yang mengakibatkan seringnya gangguan kereta.

"Prasarana itu kan buatan negara 4 musim yang otomatis keadaannya disesuaikan dengan kebutuhan negara itu. Sedangkan Indonesia negara tropis, apalagi Bogor yang curah hujannya tinggi. Itulah mengapa gangguan kereta lebih sering terjadi pada KRL Bogor," kata Aditya.

Dengan curah hujan tinggi, peluang tersambar petir cukup besar. Oleh karena itu, Aditya menyarankan pemerintah dan PT KAI segera mengalokasikan dana untuk perawatan dan peremajaan yang lebih intens.

Untuk jangka panjangnya, ia berharap Indonesia dapat memproduksi sendiri prasarana tersebut sebab Indonesia sudah memiliki industri elektronika nasional, yaitu PT LEN Industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com