"Serangan fajar itu ternyata memang benar ada, tidak bohong belaka. Buktinya banyak sekali yang menyerang partai kami. Tidak perlu saya sebutkan partainya. Apa itu yang disebut demokrasi bagus," kata Nawawi saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/4/2014).
Menurut Nawawi, turunnya perolehan suara Partai Demokrat di DPR RI juga memengaruhi perolehan suara partai itu di Ibu Kota. Meskipun demikian, dia menyadari bahwa dia dan kader-kader Demokrat lainnya kurang dekat dengan masyarakat. Dia berpendapat masyarakat tidak melihat partai, tetapi melihat ketokohan.
Pada kesempatan itu, Nawawi membantah kabar bahwa banyak kader Demokrat yang stres karena tidak lagi mendapat kursi di DPRD. Menurut dia, kebanyakan caleg gagal yang stres terjadi di luar Jakarta. Dia berharap kader-kader Demokrat di Jakarta tidak mengalami stres jika gagal lolos ke DPRD.
Nawawi sendiri merupakan calon legislatif di Jakarta Selatan Dapil 7 (Tebet, Mampang, Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Pancoran) dengan nomor urut 8. "Saya dengarnya di dapil saya, Demokrat hanya dapat satu kursi di DPRD. "Tsunami" yang ada di atas itu berdampak sampai ke bawah," kata Nawawi.
Berdasarkan hasil quick count oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Partai Demokrat di DKI Jakarta hanya memperoleh 7,36 persen suara. Dengan perolehan suara sebesar itu, Demokrat diperkirakan mendapat delapan kursi saja di DPRD untuk periode 2014-2019. Jumlah total yang diperebutkan di DPRD DKI adalah 106 kursi.
Perolehan itu merosot jauh dibandingkan dengan hasil Pemilu 2009. Ketika itu, Demokrat menjadi pemenang di DKI Jakarta dengan 32 dari 94 kursi di DPRD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.