Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deputi PT KAI Teken Perjanjian dengan Penumpang di Stasiun Bekasi

Kompas.com - 17/04/2014, 13:00 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Penumpang KRL memaksa Deputi PT KAI Edi Suryanto menandatangani perjanjian agar memenuhi tuntutan mereka. Jika dalam waktu lima hari tuntutan mereka tidak diwujudkan, Edi diminta mundur dari jabatannya.

"Saya siap. Semua yang ada di sini siap untuk mundur dari jabatan posisional," ujar Edi Suryanto di Stasiun Bekasi, Kamis (17/4/2014).

Edi berjanji akan memperbaiki kinerja kereta api. Dirinya akan berusaha memenuhi seluruh tuntutan yang disampaikan oleh penumpang. Selain itu, dirinya juga siap mengawasi jadwal kereta di Stasiun Bekasi, setiap hari.

"Kami dari PT KAI akan memenuhi tuntutan yang tertulis dalam petisi ini. Di sini tertulis jangka waktu lima hari. Kalau perlu, saya setiap hari akan ada di Stasiun Bekasi untuk mengawasi langsung jadwal kereta. Setiap hari saya disini. Silahkan, jika ingin berdiskusi. Setiap hari saya akan mengawasi isini," tuturnya.

Penumpang KRL sebelumnya membuat surat tuntutan bermaterai. Ada tiga poin yang menjadi tuntutan penumpang.

Tuntutan pertama adalah meminta PT KCJ untuk memperbaiki jadwal Commuterline dan fasilitas lain. Kedua, mereka memina PT KAI untuk memprioritaskan jadwal perjalanan KRL Bekasi-Jakarta terhadap kereta luar kota. Ketiga, mereka meminta tuntutan itu dilaksanakan dalam kurun waktu 3 hari setelah surat dibuat.

Apabila tuntutan tersebut tidak dilaksanakan dalam waktu 3 hari, penumpang KRL berjanji akan melakukan demo serentak dan lebih besar dari hari ini. Mereka juga menuntut Dirut PT KAI dan KCJ untuk turun dari jabatan.

Terakhir, mereka akan melakukan gugatan Ombudsman tentang pelayanan publik dengan meminta pergantian materil dan imateril kepada penumpang. Gugatan tersebut mengacu pada UU No 25 Tahun 2009 Pasal 50 Ayat 8.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com