Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad PNS Polda Metro Ditemukan Selokan Tol Jatiwarna

Kompas.com - 26/04/2014, 10:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Jasad perempuan berseragam pegawai negeri sipil (PNS) Polda Metro Jaya ditemukan dalam keadaan tewas di selokan pintu Tol Jatiwarna, Bekasi, Sabtu (26/4/2014).

Jasad diduga merupakan PNS Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya. "Jasad diketahui bernama Natalia Pian Gultom ini ditemukan dini hari tadi di Tol Jatiwarna," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Nuredy Irwansyah kepada Kompas.com, Sabtu (26/04/2014).

Menurut Nuredy, korban ditemukan dengan luka patah kaki dan luka memar di bagian kepala. Tim identifikasi dari kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab kematian Natalia. Petugas belum tahu apakah Natalia tewas dibunuh atau korban tabrak lari.

Nuredi mengatakan, Natalia pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung bernama Midi yang kebetulan melintas di TKP. Setelah melihat ada jasad di sana, Midi langsung melaporkannya ke Polsek Pondok Gede.

Keluarga Natalia yang telah diberi kabar soal penemuan jasad Natalia, langsung menangis dan histeris begitu melihat jasad Natalia. Mereka histeris melihat kondisi jasad keluarganya yang tewas mengenaskan di selokan tol.

Saat ini, kasus sudah ditangani oleh Polresta Bekasi Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. Jasad Natalia sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian Natalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com