Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Deret Kapuk Cengkareng, Ada yang Kecewa, Ada yang Senang

Kompas.com - 29/04/2014, 09:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Program Kampung Deret Gang Semut di Jalan Kapuk Poglar, RW 04, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, berjalan tidak sesuai harapan. Mimpi agar kampung menjadi tertata dengan desain rumah yang menarik hanya mimpi.

Pantauan Warta Kota, selain bentuk maupun warna cat yang tidak seragam, penghijauan kawasan dengan pembuatan taman belum dilakukan. Bahkan, hingga saat ini, masih ada beberapa rumah yang belum selesai direhab.

Nurahmad, selaku Ketua RW 04 Kapuk, akhir pekan kemarin, mengakui, pembangunan kampung deret di kawasannya banyak menemui kendala. Sebanyak 120 rumah di RT 02, 03, dan 05, yang masuk dalam program kampung deret, belum seluruhnya selesai.

Beberapa hambatan, menurut Nurahmad, pertama, pada Desember-Januari kawasan ini tergenang banjir sehingga pengerjaan otomatis berhenti. Kedua, beberapa warga mengaku dana bansos yang diberikan sudah habis.

Di balik beberapa permasalahan itu, warga Gang Semut yang sudah menyelesaikan pembangunan rumahnya bersyukur dengan adanya program kampung deret.

Sainah, misalnya. Sebelum masuk dalam program kampung deret, kondisi rumahnya sudah reyot. "Selama 28 tahun, rumah saya nggak pernah direnovasi. Tadinya jalan di dalam rumah aja nunduk dan sempit," kata Sainah.

Rumah dengan luas sekitar 30 m2 dengan dua lantai itu ditempati 14 orang, terdiri atas Sainah
bersama suami, anak, dan cucu-cucunya. Selama ini, Sainah pasrah karena gajinya dari buruh konveksi yang hanya Rp 175.000 per minggu saja tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sementara suaminya saat ini sudah tidak bekerja lantaran sering sakit-sakitan.

"Ya begitu, mpet-mpetan. Dulu mau bangun rumah pakai duit siapa. Jualan keringat bertahun-tahun saja nggak bakal cukup. Sekarang saja lebih mending, lebih rapi setelah dapat bantuan Rp 50.400.000," kata Sainah. (fha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com