Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lift Monas Mogok 20 Menit, Tak Terlalu Lama"

Kompas.com - 05/05/2014, 09:27 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Unit Pengelola Monumen Nasional (Monas) Rini Haryani membantah lift menuju puncak Monas mogok selama 1,5 jam pada Minggu (4/5/2014). Rini mengklaim lift hanya tertahan selama 20 menit.

"Kemarin itu tidak benar kalau lift mogoknya lama, lift mogok 20 menit, tidak terlalu lama," ujar Rini saat dihubungi, Senin (5/5/2014).

Rini menjelaskan, lift mogok sekitar pukul 10.35 WIB, kemudian lift sudah beroperasi kembali pada pukul 11.00 WIB. Lift Monas kemarin juga beroperasi sesuai jam berlakunya atau sekitar pukul 16.00 WIB. Lift tersebut, kata Rini, tidak bermasalah sebab lift baru saja diperbaiki pada Oktober 2013 lalu.

Lift telah diuji coba oleh unit pengelola tugu Monas dan dioperasikan pada 3 Maret 2014 setelah dipastikan aman. Rini mengatakan, hanya terkadang ada penurunan daya atau voltase yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Apabila voltasenya turun, maka lift tidak dapat beroperasi dan tetap berada di bawah.

"Kalau voltasenya turun lift tidak bisa beroperasi dan tetap berada di bawah. Tapi, saat kejadian petugas langsung naik ke puncak Monas melalui tangga darurat," ujar Rini.

Rini menuturkan bahwa lift yang baru memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi dibandingkan dengan lift yang terdahulu. Oleh karena itu, ketika voltase listrik kurang memadai, pengoperasian lift jadi terkendala.

Selain itu, Rini menyatakan, kemungkinan lain yang dapat terjadi saat lift mogok adalah adanya penumpang yang loncat saat masuk ke lift, padahal lift baru ini termasuk sensitif. Jika dikagetkan dengan penumpang yang meloncat, dapat terjadi hal lain, salah satunya, lift mogok.

Rini menyayangkan kurang adanya tenaga teknisi dari perusahaan pengada lift baru, PT Sarang Teknik yang berada di lokasi. Dengan adanya kejadian seperti kemarin, maka butuh waktu untuk mengatasinya.

"Rencananya pihak pengadaan lift mau koordinasi ke Singapura agar lift tidak sensitif," kata Rini.

Sebelumnya diberitakan, lift Monas mogok pada Minggu (4/5/2014). Para pengunjung yang berada di puncak Monas mengeluhkan kejadian tersebut. Pengunjung juga mengakui telah terjebak dalam situasi panik selama 1,5 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com