Pernyataan itu merupakan "pakta kejujuran" bahwa mereka tidak akan melakukan kecurangan selama mengikuti UN. "Jadi 20 menit sebelum ujian, ada waktu untuk mengisi data. Di sana, siswa menuliskan pakta kejujuran itu," kata Panitia UN SMPN 275 M Toyib Ali di sekolah tersebut, Senin (5/5/2014).
Toyib menyatakan, isi pakta kejujuran dari siswa ini menyatakan, pertama akan mengerjakan soal dengan sejujur-jujurnya, tidak akan mencontek, dan tidak mendapatkan kunci jawaban dari pihak luar.
Pakta kejujuran tersebut, lanjutnya, merupakan kali kedua yang diberlakukan di sekolah tersebut. "Jadi nanti pakta kejujuran ini akan diserahkan ke sub rayon," ujar pria yang juga guru mata pelajaran IPA ini.
Selain berlaku pada siswa, komitmen serupa juga diberlakukan pada para pengawas UN.
"Pengawas juga membuat surat pernyataan, namanya pakta integritas. Jadi tujuannya agar tidak membocorkan jawaban, tidak beri tahu, dan merahasiakan naskah," ujar Toyib.
Mengenai pengawasan lainnya, Toyib mengatakan, sekolah tersebut memasang CCTV atau kamera pengawas. Namun, letaknya bukan di dalam ruangan. Jumlah CCTV yang dioperasikan sebanyak delapan buah.
"Itu baru untuk memonitor tentang keamanan. Kemudian memudahkan kita koordinasi dengan pengawas. Misalnya ada pengawas membutuhkan informasi karena kurang jelas. Jadi memang belum digunakan untuk pengawasan UN," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengatakan, sekolah tengah mengupayakan pengadaan CCTV di semua ruang kelas. Jumlah ruang kelas di sekolah tersebut total ada 24 ruangan. Sementara itu, yang dipergunakan untuk UN sebanyak 14 ruangan kelas.
Terdapat 279 siswa di sekolah yang berlokasi di Jalan Jengki, Cipinang Asem, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, itu yang mengikuti UN. Pihaknya berharap, pada UN kali ini, semua siswa bisa lulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.