Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Darurat Sampah

Kompas.com - 05/05/2014, 13:52 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Kota Bekasi dinyatakan sebagai kota darurat sampah. Luas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bekasi sudah tidak sebanding dengan jumlah sampah per hari di kota tersebut.

"Jadi lahan TPA kita itu terbatas, sedangkan sampah meningkat. Total sampah per hari di Bekasi itu mencapai 1.500 ton, tapi yang bisa terangkut per harinya itu hanya 300 ton per hari," ujar Asisten Daerah Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan (Asda II) Kota Bekasi, Aceng Solahudin, kepada Kompas.com, Senin (5/5/2014).

Menurut Aceng, hal itu terjadi karena tiga hal. Pertama, banyaknya TPS liar yang bertebaran di Bekasi. Kedua, kurangnya infrastruktur yang memadai. Ketiga, jumlah petugas kebersihan yang tidak banyak.

"Hampir semua warga ketika tidak ada pelayanan sampah, mereka justru menangani sendiri. Misalnya dari warga sendiri berinisiatif mengangkut sampah miliknya untuk dibuang. Tapi mereka justru membuangnya ke TPS liar. Nah, ini lantas memberikan permasalahan baru kan," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, Aceng mengharapkan adanya partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah darurat sampah di Bekasi. Dirinya menyinggung soal tiga pilar pembangunan yang terdiri dari masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta sehingga masyarakat menjadi salah satu pihak yang harus turut berpartisipasi.

Menurut Aceng, harus ada kampanye yang benar-benar masuk ke lapisan masyarakat. Misalnya mengajarkan warga untuk mendaur ulang sampahnya sendiri atau membuat biopori.

"Semua stakeholder tiga pilar itu punya kewajiban untuk mengelola. Coba jika warga ditarik iuran per bulan. Seluruh Bekasi. Lalu kita buat badan khusus untuk mengurus masalah sampah dengan iuran itu. Masa iya sih enggak selesai?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com