Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Antusias Saksikan Pembersihan Monas

Kompas.com - 06/05/2014, 19:00 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pembersihan tugu Monumen Nasional menjadi peristiwa wisata yang menarik. Seskipun Monas ditutup selama "dimandikan" pada 5-18 Mei, banyak warga yang ingin menyaksikan peristiwa langka itu.

Pada Selasa (6/5/2014), banyak pengunjung Monas yang mengabadikan proses pembersihan cawan Monas. Ada pula yang duduk di rumput taman Monas sambil melihat para pekerja menyemprotkan air dari atas tangga bertuliskan "instant span".

"Saya tahu ada info tentang pembersihan. Saya belum pernah lihat, jadi ke sini," ujar Dewi, pengunjung dari Bogor.

Pengunjung lainnya, Rudi, yang merupakan warga Jakarta, mengaku memang berniat melihat pembersihan Monas karena maraknya pemberitaan di media massa.

Namun, tidak semua orang sengaja datang ke Monas untuk menjadi saksi pembersihannya. Banyak juga yang kecele karena ternyata Monas ditutup, seperti yang dialami Reni dan Agusti.

Mereka sebenarnya ingin berwisata ke Monas untuk melihat pemandangan dari puncaknya. Namun, niat itu urung karena Monas ditutup selama dibersihkan.

"Iya datang ke sini buat naik ke puncak, eh, ternyata ditutup, terus ada bersih-bersih," kata Reni.

"Awalnya sih enggak tahu, cuma mau lihat Jakarta katanya bagus dari atas, tetapi gagal lihat. Gapapa deh, bisa lihat orang bersihin Monas gimana caranya," kata Agusti yang melihat dengan posisi telentang di taman Monas.

Seperti diberitakan, tugu Monumen Nasional dibersihkan dari tanggal 5 hingga 18 Mei 2014. Pembersihan itu dikerjakan oleh Kaercher, sebuah perusahaan asal Jerman yang berpengalaman membersihkan monumen-monumen terkenal di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Megapolitan
Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Megapolitan
Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Megapolitan
Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com