Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Kios di Blok B Lokbin Lorong 103 Koja Disia-siakan Pemiliknya

Kompas.com - 13/05/2014, 10:50 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Unit Pengelola Teknis (UPT) Lokbin Provinsi DKI Jakarta mengambil alih 33 unit kios di Blok B Lokasi Binaan ( Lokbin) Lorong 103, Koja. Sebab, pemilik unit kios tersebut tidak memberi tanggapan setelah kios-kios tersebut disegel.

Unit kios yang sudah diambil alih tersebut akan diberikan kepada puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) lain yang belum mendapat jatah dan aktif berdagang di sekitar Jl Lorong 103, Koja, Jakarta Utara.

Kepala UPT Lokbin Provinsi DKI Jakarta Orada Sinurat, menegaskan, secara resmi pihaknya mengambil kembali kios-kios di Blok B Lokbin Lorong 103 Koja yang tidak ditempati. Keputusan ini diambil setelah dinilai tidak ada itikad baik para pemilik untuk mengurus kios setelah disegel.

"Setelah kita segel dan menunggu, tidak satu pun yang mengurus," ujar Orada saat dihubungi, Selasa (13/5/2014).

Orada menjelaskan, pada saat pengundian kios pada Kamis (24/4) lalu, hanya 198 dari 220 PKL yang datang. Mereka memperebutkan 135 kios tersisa dari 224 jumlah keseluruhan kios di Blok B Lokbin Lorong 103. Sedangkan 89 lain dialokasikan tanpa pengundian bagi PKL prioritas.

Sementara itu, di sekitar Jalan Lorong 103, masih ada sekitar 35 PKL  yang aktif berjualan. Pihaknya sedang melakukan pendataan, bilamana para pedagang termasuk dalam daftar tunggu maka pemindahan kepemilikan kios bisa segera diproses.

Mengenai kosongnya kios-kios di Blok B, Orada menduga tidak semua yang mendaftar pembagian merupakan pedagang aktif. Dia mencontohkan bahwa dari 63 PKL masuk daftar tunggu, ternyata hanya sekitar 35 saja yang aktif berdagang di sekitar lorong 103.

Camat Koja Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan imbauan terhadap sejumlah PKL yang aktif berdagang di sekitar Jl Lorong 103. Ia berharap, pihak UPT dapat memberi solusi pada para PKL yang tidak mendapatkan unit kios.

Sebelumnya, pada Rabu (7/5/2014)) lalu, sebanyak 33 kios di Blok B Lokbin Lorong 103, Koja disegel akibat tidak kunjung diisi pemiliknya setelah dilakukan pengundian pembagian kios, pada Kamis (24/4/2014). Namun, setelah ditunggu hingga Minggu (11/5/2014), tidak satu pun pemilik kios disegel itu yang mengurus ke UPT Lokbin mau maupun pihak pengelola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com