Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Jakarta Monorail: Persoalan Infrastruktur atau Politik?

Kompas.com - 16/05/2014, 16:10 WIB
advertorial

Penulis

Pada suatu hari, Dewa (30) memulai rutinitas pagi dengan memanaskan motornya. Butuh sekitar waktu 1 jam 30 menit dari rumahnya di bilangan Timur Jakarta menuju daerah Slipi. Walaupun praktis mengendarai motor, ia tetap mendambakan moda transportasi yang nyaman.

Dewa tak sendirian. Pada tahun 2013 saja, tercatat sekitar 15 juta unit kendaraan (data Polda Metro Jaya) berseliweran di ibukota. Masyarakat harus didorong untuk mengurangi menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum. Tentunya jenis transportasi yang aman, nyaman, efisien serta ramah lingkungan.

Perwujudannya adalah Jakarta Monorail. Dengan JET (Jakarta Eco Transport) yang merupakan monorel atau kereta tunggal yang sedang tahap pembangunan dan akan beroperasi di area-area strategis di Jakarta.  Masyarakat akan berpindah untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Mengapa harus Monorail?

Ibukota begitu padat dan telah kehabisan lahan membangun. Tak ada ruang lagi untuk membangun sistem transportasi tambahan di jalan. Sistem bawah tanah? Di Jakarta kurang mendukung untuk ruang dan pilar pondasi untuk operasi transportasi ini. Selain itu, akan memakan waktu tiga kali lebih lama dan biaya tiga lebih banyak.

Sebaliknya, garis monorel akan menempati lahan yang tersedia sehingga bisa memaksimalkan ruang kota yang terbatas serta tidak menambah kemacetan di darat atau jalan raya. Ini adalah salah satu sistem transportasi massal tercepat yang bisa dibangun guna mengurai kemacetan di ibukota.

Dengan kapasitas 208 penumpang dalam 1 gerbong, JET Monorel ini mampu membawa sekitar 600.000 penumpang setiap harinya. Satu monorel sama saja dengan jumlah 6-8 mobil dengan 1248-1664 penumpang. JET Monorel ini juga mengacu pada Chongqing Rail Transit (CRT), salah satu monorel terbesar di China.

Kelebihan JET Monorel

Kelebihan JET Monorel ini adalah jalur (guideway) kereta tunggal yang stabil dan tidak akan lepas walaupun pada kecepatan maksimum. Sistem transport ini juga dikenal sebagai salah satu model transportasi yang aman di dunia. Dalam setiap gerbong monorel dengan tinggi 2,2 meter ini didesain dengan tingkat kenyamanan yang tinggi. Interior, sistem udara dan jendela, kursi besi dan AC yang nyaman.

Dan yang paling penting adalah  Anda sebagai penumpang bisa mengandalkan waktu kereta berangkat dan tiba di tujuan.

Area tujuan JET Monorel berada di lokasi strategis yang tersebar di Jakarta. Rutenya terbagi menjadi dua jalur yaitu Green Line dengan sekitar 10 monorel akan melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi (16 stasiun) dan Blue Line dengan sekitar 18 monorel akan melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy (14 stasiun). (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com