Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek Saint Monica: Kita Tidak Punya Guru Berinisial S

Kompas.com - 17/05/2014, 15:00 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Sekolah Saint Monica Lidia Wardana mengaku tidak ada guru perempuan berinisial H atau S. Hal itu untuk menanggapi tuduhan orangtua murid playgroup Saint Monica, B (34), yang mengadukan S atas dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya, L (3,5).

"Kami mendengar konfirmasi dari media, mengatakan pelakunya sendiri berinisial S. Kita tidak punya guru berinisial S tersebut," kata Lidia, Sabtu (17/5/2014).

Dia pun membantah sangkaan orangtua korban yang mengatakan bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh sang guru ketika tengah berada di ruang kelas. Menurut Lidia, setiap guru yang mengajar di dalam kelas tidak berinteraksi sendirian.

"Ketika mengajar, miss yang dituduh tersebut tidak mengajar sendiri. Dia ditemani oleh guru pendamping serta 12 anak lainnya. Kita punya aturan melarang guru kontak dengan murid, termasuk mengantar ke toilet," ujarnya.

Dia pun mengatakan, pihak sekolah hingga saat ini tidak pernah mendapat laporan dari orangtua korban mengenai kejadian tersebut. Meski demikian, pihaknya menerima keputusan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai penghentian kegiatan di playgroup Saint Monica.

Seperti diberitakan, B, orangtua siswa playgroup Saint Monica, melaporkan dugaan kekerasan seksual, ke Polda Metro Jaya. Kekerasan seksual tersebut terjadi pada anak balitanya, L, yang dilakukan oleh guru perempuan ekstrakurikuler tari, Miss H atau S.

Terkait hal ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa tiga saksi. Mereka adalah pelapor, yang merupakan ibu korban; dan dua guru playgroup. Kepolisian berencana melakukan pemanggilan kepada terlapor pada pekan depan.

Selain itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga melayangkan surat penghentian kegiatan di sekolah kelompok bermain tersebut. Sebab, diketahui, playgroup Saint Monica, Sunter, Jakarta Utara, belum mempunyai izin kegiatan belajar mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com