"Maraknya peredaran di diskotik, Polda akan melakukan penangkapan dan pencegahan, namun tidak menyangkut penggerebekan. Karena kalau penggerebekan banyak yang lari, nggak bayar, akhirnya merugikan ekonomi," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (23/5/2014).
Apalagi, lanjut Rikwanto, jika penggerebekan tersebut dilakukan dalam skala besar, maka hal itu akan sangat mengganggu pendapatan seseorang.
"Yang pergi ke sana adalah orang-orang yang mencari hiburan. Bila mencari pengedar narkotika memang kecil," ujarnya.
Maka dari itu, kepolisian lebih memilih menggunakan silent operation atau operasi senyap agar tidak mengganggu perekonomian.
Penggerebekan itu dilatarbelakangi tewasnya Bripda JVG (22), anggota Polres Minahasa Selatan akibat mengalami overdosis di diskotik Stadium, Taman Sari, Jakarta Barat. Setelah kejadian itu, diskotik tersebut ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Rikwanto mengatakan, penggerebekan Stadium dalam skala besar amat sulit dilakukan. Sebab, di sana diketahui tidak hanya ada diskotik, tetapi juga restoran, hotel dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.